Kisah Inspiratif Irine yang Tetap Produktif Meski Psoriasis

9 Oktober 2018 13:26 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Irine Tarina Agustina tetap aktif meski psoriasis (Foto: Novartis)
zoom-in-whitePerbesar
com-Irine Tarina Agustina tetap aktif meski psoriasis (Foto: Novartis)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian besar orang, penyakit psoriasis mungkin masih awam. Namun dilansir dari psoriasis.org, hampir 3% dari populasi di dunia hidup dengan psoriasis termasuk Amerika Serikat. Saat ini, ada sekitar 7,5 juta warga negara AS yang mengidap penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit. Gejala awal yang dirasakan pengidapnya adalah sisik yang berlapis keperakan, disertai dengan penebalan kulit dengan warna kemerahan, gatal, dan disertai rasa perih.
Jika sisik kulit terlepas, maka akan timbul bintik perdarahan di kulit bawahnya. Bentuk ekstensif dari psoriasis dapat berakibat fatal. Pengidapnya akan mengalami peradangan ekstrem dan kulitnya mengelupas. Kondisi tersebut dapat mengganggu kemampuan tubuh mengatur suhu serta merusak fungsi penghalang pada tubuh.
Meski di Indonesia belum ada angka yang pasti mengenai jumlah penderita psoriasis, informasi tentang penyakit ini penting untuk disebarkan. Sebab tak jarang penyakit psoriasis dapat membuat penderitanya stres saat pertama kali didiagnosis. Situasi tersebut sempat dirasakan Irine Tarina Agustina.
ADVERTISEMENT
Ketika pertama kali didiagnosis psoriasis, wanita yang akrab disapa Irine ini down. Irine bercerita, gejala psoriasis ia alami pada 1985, tepatnya saat Irine masih menjadi mahasiswa tingkat akhir. Saat itu, ia mengalami gatal hebat di bagian paha.
"Usai bermain basket di kampus, saya merasakan gatal-gatal di bagian paha, rasanya seperti digigit nyamuk, saya garuk dan akhirnya kulit saya meradang dan menebal," ungkap Irine saat ditemui kumparan (kumparan.com) di kediamannya di Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (5/10).
Irine pun awalnya tidak menyangka bahwa ia menderita psoriasis. Irine baru mencurigai ada yang salah dengan kulitnya yang menebal disertai ruam-ruam menyebar di bagian tubuh lain.
"Setelah ruam tersebut menyebar, saya pun diberi tahu keluarga bahwa oma saya pernah mengalami itu (gejala psoriasis), dan tante saya langsung menyarankan untuk konsultasi ke dokter kulit dulu," lanjut Irine.
com-Irine Tarina Agustina sedang merangkai bunga (Foto: Novartis)
zoom-in-whitePerbesar
com-Irine Tarina Agustina sedang merangkai bunga (Foto: Novartis)
Setelah tahu penyakit apa yang menyerangnya, Irine pun terus menjalani pengobatan. Ia menghabiskan waktunya selama tiga dekade selanjutnya dengan bolak-balik ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Ikhlas, Kunci Kepercayaan Dirinya
Selain sakit, Irine juga harus berhadapan dengan tantangan sosial karena plak psoriasis. Namun Irine mengaku ikhlas dengan takdir yang diberikan Tuhan. Ikhlas menerima apa pun yang diberikan Tuhan baik ujian ataupun cobaan justru yang menguatkan Irine untuk percaya diri menjalani aktivitas sehari-hari.
"Saya yakin ada alasan mengapa saya diberikan penyakit ini. Saya cuma ikhlas karena dengan begitu saya merasa percaya diri untuk tetap menjalani kegiatan seperti yang lainnya, yaitu bekerja," ucap Irine.
Selama 32 tahun Irine menderita psoriasis, tak menyurutkan semangatnya untuk tetap beraktivitas dan bekerja. Bahkan usai terserang stroke, Irine tetap memilih untuk bekerja menjadi florist.
Baginya, dengan tetap bekerja, membuatnya tetap semangat dan justru tidak memikirkan dengan psoriasis yang ia alami.
ADVERTISEMENT
"Sebelum stroke saya masih bekerja di luar, namun suami memutuskan untuk saya berhenti bekerja setelah saya terserang stroke. Namun saya meminta izin untuk tetap bekerja di rumah sebagai florist," lanjut Irine.
Kini, selain menjadi rumah tangga, Irine bekerja sebagai florist. Selain memang hobi merangkai bunga, ada dampak positif saat Irine menjadi seorang florist. Ia merasakan ketenangan hati yang membuatnya lupa atau tidak memikirkan psoriasisnya.
"Saat ada yang menghubungi saya untuk dibuatkan rangkaian bunga, di situ saya merasa sangat bahagia dan saya menganggap bahwa dengan saya tetap produktif, justru tidak akan membuat saya memikirkan psoriasis, dari situlah psoriasis saya juga jarang kambuh," kata Irine.
com-Irine Tarina Agustina (Foto: Novartis)
zoom-in-whitePerbesar
com-Irine Tarina Agustina (Foto: Novartis)
Selain dukungan keluarga, Irine juga tak lupa memberikan pesan untuk penderita yang mengalami penyakit serupa dengannya untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan dengan sayur dan buah-buahan, olahraga seperti jalan santai di pagi hari, dan ikhlas. Ketiga ini telah ia terapkan untuk mengurangi risiko kambuh dan agar dirinya merasa percaya diri meski menderita psoriasis.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Novartis.