Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ulama asal rembang KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen meninggal di Makkah, Arab Saudi. Sejumlah tokoh dan pejabat langsung datang untuk melayat Mbah Moen yang tengah disemayamkan di Kantor Daerah Kerja (Daker) Haji Makkah.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang hadir di Daker Makkah, yakni Ustaz Wijayanto. Dia mendampingi Mbah Moen untuk melaksanakan ibadah haji. Tak lupa, Ustaz Muchlis Hanafi, pria yang menjadi penerjemah saat pertemuan Presiden Jokowi dan Raja Salman, juga hadir.
Ustaz Wijayanto rupanya punya cerita tersendiri saat mendampingi Mbah Moen beribadah haji. Mereka bertiga sempat tertahan saat pemeriksaan Imigrasi di Arab Saudi.
"Saya tercegat di Imigrasi bersama dengan Mbah Maimoen. Petugas imigrasi cek, kok visa ummal (pekerja). Mereka tanya siapa dia," ungkap Ustaz Wijayanto usai menyalatkan jenazah Mbah Moen di kantor Daker Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/8).
"Saya bersama Muchlis. Pandainya Muchlis, menyebut dia pencicip masakan. Masyaallah, sudah setua ini masih jadi pencicip makanan," tambah dia menirukan peristiwa yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Mbah Moen memang setiap tahun berangkat menunaikan ibadah haji. Tapi, belum diketahui benar visa apa yang digunakan Mbah Moen.
Ustaz Wijayanto yakin, Mbah Moen merupakan orang baik yang akan terus didoakan oleh para jemaah dan santri.
"Raja Salman kalau ulang tahun yang diundang Mbah Moen. Insyaallah, kalau 40 orang menyaksikan dia orang baik, maka adalah orang baik. Beliau ini disaksikan jutaan orang baik ini, insyaallah," jelas dia.
Ustaz Wijayanto berdoa agar Mbah Moen mendapat tempat terbaik di surga. Terlebih, Mbah Moen akan disalatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di Ma'la.
"Kita mohon kebaikan doanya, semoga kuburnya disinari, hawa surga dihembuskan di kuburnya. Insyaallah surga menunggu," ucap dia.