Kisah Naomi, Orang yang Paling Sering Naik GO-JEK

28 Desember 2017 10:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Naomi Inggrid, pengguna Go-Ride terbanyak (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Naomi Inggrid, pengguna Go-Ride terbanyak (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kaget, bingung, dan senang. Mungkin tiga kata itu yang cocok untuk menggambarkan perasaan Naomi Inggrid saat dinobatkan sebagai customer GO-JEK yang paling banyak menggunakan jasa GO-RIDE.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, Naomi yang sehari-hari bekerja di industri kreatif merasa tidak pernah berlebihan dalam menggunakan GO-RIDE.
“Aku sih ngerasa biasa aja sih pakainya. Paling memang pulang-pergi ke kantor, terus meeting-meeting memang pakai GO-JEK,” ungkap Naomi saat bertemu dengan kumparan (kumparan.com) di Kantor GO-JEK, Pasaraya Blok M, Jakarta, Rabu (27/12).
Naomi pun bercerita awal mula perkenalannya dengan GO-JEK, yang sebenarnya sudah dimulai sekitar tujuh tahun lalu.
Naomi Inggrid, pengguna Go-Ride terbanyak (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Naomi Inggrid, pengguna Go-Ride terbanyak (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Awalnya, ia tahu GO-JEK hanya menyediakan jasa kurir saja. Di kantornya yang lama, ia sering menggunakan jasa GO-JEK jika harus mengirimkan dokumen untuk urusan pekerjaan.
Saat itu, belum ada aplikasi GO-JEK seperti saat ini. Semuanya masih menggunakan perantara customer service.
“Aku telepon. Waktu itu kalau enggak salah kantornya masih di Jalan Radio Dalam. Jadi jasanya kurir, buat antar-antar barang,” kisahnya.
ADVERTISEMENT
Dari jasa antar barang, Naomi pun mulai menjajal jasa transportasi yang disediakan GO-JEK. Ia mengakui, sejak belum ada GO-JEK pun ia memang sudah menggunakan ojek konvensional sebagai sarana transportasi sehari-hari.
“Soalnya kan aku memang enggak ada kendaraan, ya,” ucapnya sambil tertawa kecil.
Saat itu, ia harus menghubungi customer service GO-JEK untuk mencari driver. Jika tarif perjalanan sudah ditentukan, Naomi akan menyebutkan ciri-cirinya, untuk mempermudah driver mencarinya saat menjemput.
“Jadi janjian gitu, pakai baju apa lewat customer service,” jelasnya.
Mitra pengemudi GoJek. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Mitra pengemudi GoJek. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
Dengan jumlah armada yang ia rasa cukup banyak, Naomi mengaku tidak pernah kesulitan mendapatkan driver. Meski, saat nama GO-JEK mulai naik daun, ia sempat kesulitan saat akan menghubungi customer service.
Beruntung, tak lama kemudian GO-JEK pun mengeluarkan aplikasi yang menggantikan sistem customer service. Naomi pun mengaku jadi dipermudah saat akan melakukan pemesanan.
ADVERTISEMENT
Saking seringnya, ia mengaku sampai dikenal oleh driver-driver GO-JEK yang mangkal di dekat kosannya, di daerah Cilandak. Bagaimana tidak, ia yang menggunakan jasa GO-RIDE setiap hari, tidak jarang mendapatkan driver yang sama.
“Kan selalu order GO-JEK jam 11-an. Sampai yang dapat pun orang-orang di pangkalan itu juga, itu-itu aja. Jadi kayak udah tahu. Lucunya, pernah ada driver yang kayaknya baru, mereka (yang di pangkalan), ‘oh Mbak Naomi ya, itu di situ’. Jadi udah pada tahu,” tutur Naomi.
Suasana Kantor Gojek (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kantor Gojek (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Selain itu, Naomi juga mengaku menggunakan GO-RIDE kini sudah jauh lebih nyaman dibandingkan dulu, saat isu menolak ojek online sedang marak. Namun, hal tersebut sebenarnya justru menjadi kenangan tersendiri bagi Naomi.
“Dulu tuh janjian sama tukang GO-JEK itu kayak janjian sama siapa,” ujarnya sambil tertawa geli.
ADVERTISEMENT
Takut dicegat orang-orang yang anti ojek online saat itu, tak jarang para driver tidak mengenakan seragam mereka yang berupa jaket hijau. Bahkan, ada beberapa yang terpaksa mengenakannya terbalik.
“Kayak ngumpet-ngumpet, kucing-kucingan gitu,” tambahnya.
Suasana kantor pusat Gojek (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kantor pusat Gojek (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Tidak hanya GO-RIDE, Naomi menyebutkan berbagai fitur yang disediakan GO-JEK kini sudah sukses memanjakan dirinya. Kini, untuk sekadar membeli makan atau bahkan nyalon, ia tidak perlu lagi beranjak dari rumah. Semuanya bisa tersedia hanya dengan satu aplikasi.
Ia mengaku, seluruh fitur yang disediakan oleh GO-JEK semuanya sudah pernah ia coba. Meski, tentu saja, yang paling sering ia gunakan adalah GO-RIDE dan GO-FOOD -- untuk membeli kopi di siang hari.
Meski sampai hari ini masih heran dan takjub dengan penobatan dirinya, namun sesungguhnya pemilihan Naomi sebagai customer GO-RIDE terbanyak tidaklah mengherankan. Sebab, ia yang sudah mengenal sejak awal, hingga kini masih setia menggunakan jasa ojek online karya anak bangsa tersebut sebagai moda transportasi favorit.
ADVERTISEMENT