Kisah Helper Bandara Soetta, Tangan Bengkak karena Tolak Tip

10 Oktober 2017 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sukri seorang airport helper (Foto: Humas AP II)
zoom-in-whitePerbesar
Sukri seorang airport helper (Foto: Humas AP II)
ADVERTISEMENT
Manajemen Bandara Soekarno-Hatta memutuskan menggaji semua airport helper atau dulu lebih dikenal dengan porter sesuai UMR yaitu di atas Rp 3 juta. Sebagai gantinya, mereka tidak boleh lagi menerima imbalan berupa apa pun dari penumpang.
ADVERTISEMENT
Tapi, masih ada saja penumpang yang berusaha memberikan uang tip sebagai imbalan karena helper sudah membawakan barang bawaan mereka. Para helper yang sudah berkomitmen tidak menerima uang tentu menolak keras.
Tangan Sukri yang bengkak (Foto: Humas AP II)
zoom-in-whitePerbesar
Tangan Sukri yang bengkak (Foto: Humas AP II)
Kisah penolakan menerima uang tip dari penumpang muncul dari Sukri (42). Tangan Sukri sampai bengkak karena bersikeras menolak uang imbalan dari penumpang.
Sukri mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar 5 hari lalu. Pagi itu, seperti biasa ada penumpang yang datang ke Terminal 2 dengan jumlah koper yang cukup banyak.
"Saya membawa tujuh koper penumpang itu, lalu saya dipaksa untuk menerima uang tip. Saya sudah menjelaskan dengan baik-baik, bahwa saya tidak boleh menerima tip. Tetapi dia tetap memaksa,” tutur Sukri.
Sukri seorang airport helper (Foto: Humas AP II)
zoom-in-whitePerbesar
Sukri seorang airport helper (Foto: Humas AP II)
Pria yang sudah bekerja selama 11 tahun di bandara itu mengatakan, penumpang menyelipkan uang bersamaan saat dia bersalaman. Uang itu diselipkan di tangan kanan Sukri.
ADVERTISEMENT
Sadar ada uang yang terselip di tangannya, Sukri mencoba mengembalikan uang itu kepada penumpang. Tak disangka, sang penumpang malah memaksa Sukri menerima uang itu.
"Tangan saya malah diremas dipaksa menggenggam dengan kuat. Dia bilang ke saya, kenapa enggak mau, emang gaji kamu berapa sih,” ucap Sukri menirukan perkataan penumpang.
Setelah mendapat penjelasan, penumpang akhirnya mengerti. Tapi, Sukri belum tenang. Dia sesekali melihat ke arah penumpang itu sampai masuk ke area boarding. Barulah Sukri kembali melayani penumpang lainnya.
Sukri baru merasakan ada yang aneh dari tangannya. Setelah diperhatikan, tangan kanannya bengkak.
“Saat itu baru saya terasa sakit, saat saya lihat tangan saya membengkak,” tutur dia.
Sukri menilai, masih banyak calon penumpang dan pengguna jasa bandara yang belum memahami aturan pelarangan memberikan uang tip, sehingga peristiwa seperti yang dialami Sukri masih kerap terjadi.
ADVERTISEMENT
"Masih banyak yang belum ngeh, kadang kami harus jelasin dulu ke penumpang. Kami minta tolong ke pengguna jasa, ya hargai kamilah, karena kami ada konsekuensinya, gaji kami cukup," tutur Sukri.
Kisah itu tersebar dan menjadi viral di media sosial dengan begitu cepat.
Sementara, Branch Communication Manager PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta, Dewandono Prasetyo Nugroho, menyampaikan apresiasi sebesar besarnya kepada Sukri.
“Kami sangat mengapresiasi kepada Pak Sukri. Dia satu dari banyak airport helper yang masih memberi harapan pada Indonesia bahwa selalu ada orang baik yang dilupakan,” kata Dewandono dalam keterangannya, Selasa (10/10).