Kisah Rofiq Bomber Pospol Sukoharjo dan Musik Campur Sari

4 Juni 2019 8:46 WIB
Terduga pelaku bom bunuh diri di Sukoharjo mendapat perawatan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Terduga pelaku bom bunuh diri di Sukoharjo mendapat perawatan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rofiq Azharudin (22) berubah ketika bekerja di pabrik roti di Pasar Kliwon, Solo, Jateng. Entah siapa yang mempengaruhinya, pandangan dia berubah 180 derajat mengenai banyak hal.
ADVERTISEMENT
"Dia menolak musik campur sari saat kakaknya menikah," jelas seorang saksi yang tak mau disebut namanya, Selasa (4/6).
Biasanya di daerah Wirogunan, ada musik campur sari diputar kala ada yang menikah. Tapi Rofiq bahkan mengeluarkan ancaman kalau musik diputar.
"Dia akan minggat dari rumah," terang pria berusia paruh baya itu.
Kartu Indonesia Sehat milik pelaku bom bunuh diri. Foto: Dok. Istimewa
Sejak lulus 3 tahun lalu dari MAN 2 Solo, Rofiq bekerja di pabrik roti. Rofiq tak pernah aktif di bidang keagamaan di lingkungan rumah, namun setelah bekerja di pabrik roti, pada pertengahan 2018 bahkan dia pernah meninggalkan rumah 1 - 2 bulan dengan alasan belajar agama.
"Keluarga tidak ada yang tahu tujuan Rofiq pergi kemana," jelas dia.
Isi lemari pelaku bom bunuh diri Solo Foto: istimewa
Sejak saat itu Rofiq jarang bergaul dan kerap berada di rumah. Kalaupun bergaul, dia hanya main dengan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Rofiq melakukan aksi bom bunuh diri pada Senin (3/6) malam di pos polisi Sukoharjo. Rofiq mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.