Kisah Siswi SD Nyaris Diculik Ternyata Hoax, Kepala Sekolah Minta Maaf

14 September 2017 20:23 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penculikan (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penculikan (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SD 01 Pagi Tanjung Duren, Mulyadi, meminta maaf atas adanya kabar palsu yang melibatkan 3 anak didiknya. Kabar tersebut adalah soal upaya penculikan yang dialami siswi berinisial PIS, A dan S di dekat sekolah mereka.
ADVERTISEMENT
Hasil pemeriksaan tim gabungan dari Sat Reskrim Polres Jakarta Barat dan Polsek Tanjung Duren mengungkapkan peristiwa yang dikisahkan ketiga siswi tersebut yang videonya viral di media sosial ternyata hoax.
"Kita dari pihak sekolah juga merasa sedih. Saya mohon maaf karena memang tanpa dikroscek dan pengakuan anak ini di video yang viral cukup jelas dan lancar. Jadi saya hanya ingin melindungi anak-anak saya dari kekerasan itu," kata Mulyadi dengan penuh sesal di acara jumpa pers kasus tersebut di Polsek Tanjung Duren, Kamis (14/9).
Konpers penculikan anak SD hoax.  (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers penculikan anak SD hoax. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Mulyadi juga menyayangkan kebohongan muridnya itu yang telah viral di media sosial. "Ini anak-anak kecil sudah begini, saya sebagai pendidik sedih juga lihat anak-anak saya main sinetron," katanya.
ADVERTISEMENT
Mulyadi juga mengatakan, pihak sekolah akan memberikan program khusus kepada ketiga anak itu agar kejadian seperti ini tak terulang kembali. "Kami akan bina anak-anak ini supaya jadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara, insyaallah kita akan buat program khusus untuk anak-anak ini," ujar Mulyadi.
Di kesempatan yang sama, Wakasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Iver Manossoh menuturkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap ketiganya, pengakuan yang viral tersebut adalah bohong.
"Kesimpulan penyelidikan kami video pengakuan PT yang viral dan beredar luas di media sosial itu tidak benar," kata Iver.
ADVERTISEMENT
Iver mengatakan, hal tersebut diketahui saat dilakukan rekonstruksi di lokasi yang diduga terjadinya peristiwa itu. "Ada sekitar 20 adegan yang diperagakan, ketahuannya itu di adegan ke 14 kita temukan ketidaksesuaian pengakuan si anak dengan rekaman CCTV," kata dia.
Sebelumnya beredar di media sosial video pengakuan PIS yang berhasil lolos dari upaya penculikan pada Senin (11/9). Ia menuturkan, dirinya berhasil lolos dari cengkeraman penculik dengan menggigit tangan pelaku. PIS bercerita dengan cukup lancar dengan wajah ceria. Dua rekannya juga tampak membenarkan cerita PIS.