news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Wahyuni, Melahirkan Anak Ketiga di Atas Becak Motor

18 Februari 2019 4:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahyuni memangku anaknya usai proses persalinan bayinya di dalam becak. Foto: Dok. istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wahyuni memangku anaknya usai proses persalinan bayinya di dalam becak. Foto: Dok. istimewa
ADVERTISEMENT
Wahyuni, seorang perempuan di Medan terpaksa harus melahirkan di sebuah becak motor saat dalam perjalanan menuju klinik persalinan di Jalan Sepakat, Pasar IV, Medan Marelan, Jumat (15/2). Wahyuni melahirkan tepat di depan klinik persalinan yang semula ia tuju.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi Wahyuni yang hampir melahirkan, Romauli Silalahi, yang merupakan bidan di klinik yang Wahyuni tuju, bergegas keluar untuk menolongnya. Namun, tak sempat dibawa masuk ke klinik, Wahyuni sudah terlebih dahulu melahirkan di becak yang ia tumpangi.
Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di masyarakat. Dalam video tersebut, Wahyuni terlihat lega mengetahui anak berjenis perempuan yang ia lahirkan selamat.
Masyarakat sekitar yang penasaran pun memadati lokasi persalinan di becak tersebut. “Bayinya sudah lahir di becak. Syukur mamaknya gak kalut,” teriak Romauli dalam video itu.
Usai memberikan pertolongan pertama, Wahyuni dan anaknya pun dibawa masuk menuju klinik untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ditemui di kliniknya, Romauli bercerita terkait proses persalinan tersebut. Ia mengaku kaget ketika mendapati Wahyuni tiba dengan becak motor di depan kliniknya.
Bentor di Medan Foto: Ade Nurhaliza/kumparan
“Waktu becak datang kedepan ruang rawat inap, saya lihat ibu itu sudah telentang kayak orang mau mengeluarkan bayi. Langsung saya ambil perlengkapan. Begitu saya sampai di becak, anaknya sudah menggantung di bawah, di kain mamaknya,” ujar Romauli kepada wartawan, Minggu (17/2).
ADVERTISEMENT
Sempat ada kekhawatiran dibenak Romauli saat melihat kondisi sang ibu dan anak. Ia khawatir tidak bisa menyelamatkan keduanya.
“Yang saya takutkan itu ari pendek tegantung-gantung lalu putus, itu kan risiko sekali, bisa jadi pendarahan, bisa jadi mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, jadi langsung saya angkat bayinya dari rok mamaknya naikkan ke atas perutnya, gunting tali pusarnya langsung di situ, di becak itu juga, saya melakukan kegiatan menolong persalinannya,” jelas Romauli.
Usai melewati massa persalinan, Romauli mengaku sangat bersyukur, sebab kondisi bayi dan sang ibu dalam keadaan baik-baik saja.
Sementara itu, sang ibu, Wahyuni, menjelaskan bahwa sebelum melahirkan, ia sempat memeriksakan kondisi kehamilanya di Klinik Romauli pada Jumat (15/2) sekitar pukul 09.00 WIB. Ia menduga bayinya akan lahir sore hari, persis seperti pengalamanya melahirkan dua anak sebelumnya. Karena itu ia berani memutuskan untuk pulang dari klinik di pagi itu.
ADVERTISEMENT
“Waktu saya periksa kemari, rupanya masih buka tiga, saya kira lahirnya sore atau malam, rupanya gitu sampai rumah mau balik kemari sudah nggak tahan, sakit gitu, makanya saya panggil becak,” kata Wahyuni.
Namun demikian, Wahyuni bersyukur bahwa ia dapat melahirkan anak ketiganya itu dengan lancar. Meski, proses kelahiran anak ketiganya ini berbeda dengan dua anak sebelumnya.
“Ini anak ketiga, cewek, sebelumnya anak saya dua cowok, yang lain lahir normal, cuma sudah di klinik,” tutur Wahyuni.