Kisruh di Apartemen Cinere Usai Tragedi Kebakaran

4 Desember 2017 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Tower B Apartemen Cinere Bellevue (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Tower B Apartemen Cinere Bellevue (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tepat dua bulan lalu, kebakaran melanda sejumlah bangunan di Apartemen Cinere Bellevue, Depok, Jawa Barat. Sedikitnya 12 orang menderita luka bakar dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, akibat peristiwa yang terjadi Kamis (4/10) malam itu.
ADVERTISEMENT
Hari ini kumparan (kumparan.com) mendatangi kawasan apartemen itu, mencari tahu bagaimana kondisi terkini para penghuni yang terdampak peristiwa kebakaran.
Tiba sekitar pukul 11.00 WIB di lokasi, terlihat sekumpulan orang sedang bercengkrama di pelataran lobi apartemen. kumparan lalu menghampiri mereka, ikut berbincang dan mendengarkan keluh kesah mereka perihal kondisi pasca kebakaran terjadi.
Hendro, salah satu penghuni apartemen --yang saat kejadian dievakuasi ke hotel terdekat-- menyayangkan pihak pengelola apartemen yang sudah menyuruh ia kembali ke unitnya yang terdampak kebakaran.
Sebab menurut Hendro, PT. Megapolitan Developement selaku pihak pengelola, belum merenovasi unitnya yang mengalami kerusakan di beberapa bagian itu.
"Dari depan saja sudah keliatan ada kabel ditarik dari sini. Yang jadi permasalahan ini kan kenapa selama dua bulan ini kok enggak disentuh (diperbaiki) tower B? Sistemnya sudah disentuh kalau towernya tidak, itulah yang jadi masalah. Kenapa kita kok tiba-tiba disuruh balik (dari hotel)?" ungkap Hendro di lobi Apartemen Cinere Bellevue, Senin (4/12).
ADVERTISEMENT
"Kalau mereka keluarkan kita dari hotel terus kita mau kemana? Diperbaiki juga enggak, dikasih info aman juga enggak. Mereka kasih duit kompensasi, tapi dipotong lagi faktanya begitu," imbuh Hendro.
Kondisi Tower B Apartemen Cinere Bellevue (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Tower B Apartemen Cinere Bellevue (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Pantauan kumparan di beberapa unit apartemen, tampak beberapa langit-langit gedung yang jebol dan belum diperbaiki. Serpihannya mengotori lantai ruangan.
Sejumlah kabel juga tampak menjuntai tak beraturan di beberapa bagian, dan lampu ruangan yang menggantung pun nyaris jatuh.
Sementara itu penghuni lainnya, Wiwit, enggan berbincang banyak kepada kumparan. Ia mengaku masih menunggu hasil mediasi antara pihak penghuni (yang diwakili para pemilik unit) dengan pihak pengelola apartemen.
"Proses mediasi ini tentunya ada beberapa hal positif andaikata proses mediasi ini menjadi sepakat, nah kedua bisa terjadi deadlock atau semi deadlock," ujar Wiwit di lokasi yang sama.
ADVERTISEMENT
"Nanti kalau hasilnya sudah deadlock, tentu kita ada rilis yang hasilnya bisa diangkat. Kalau hasilnya bagus tentukan ada follow up. Nah follow up itu yang kita ikut publish, sejauh mana mereka (pengelola) punya tanggung jawab moral statement," imbuhnya.
Kondisi Tower B Apartemen Cinere Bellevue (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Tower B Apartemen Cinere Bellevue (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Sebelumnya pihak pengelola diketahui telah memberikan kompensasi kepada para korban, berupa menyewakan hotel untuk tempat tinggal sementara. Namun pada 1 Desember lalu, pihak pengelola memutuskan bantuan penyewaan hotel itu.
“Penting dipahami bersama bahwa sesuai perjanjian dan berdasarkan kajian hukum yang ada, kami tidak berkewajiban terhadap kerugian penghuni. Namun, selama 2 bulan ini kami tetap membantu penghuni. Mohon kiranya hal itu dilihat sebagai niat baik perusahaan," ujar Managing Director PT MPI, Ronald Wiharja, dalam rilis tertulis, Senin (4/12).
ADVERTISEMENT