Klaim Rekor Trump di Majalah Time dan Faktanya

26 November 2017 18:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
"Seseorang perlu mengejar ketertinggalannya," kata Pete Souza, mantan fotografer resmi Gedung Putih, dalam akun Instagramnya. Kalimat tersebut ia tuliskan sebagai caption di bawah potret jejeran sampul majalah Time yang memajang wajah presiden AS ke-44, Barack Obama.
ADVERTISEMENT
Apa yang Souza tuliskan secara tidak langsung tertuju kepada Donald Trump, yang kini bergelar POTUS (President of The United States). Souza tengah membandingkan Trump dengan Obama, pendahulunya yang telah mejeng di sampul majalah Time hingga 23 kali dan 2 kali terpilih sebagai Person of The Year.
Tak mau kalah, Trump membela diri. Ia, dalam pidatonya kepada CIA Januari lalu, mengatakan bahwa potret dirinya telah menjadi wajah sampul majalah Time sebanyak 14 kali.
Memang benar potret Trump pernah menghiasi sampul majalah Time, yang bermasalah adalah ketika ia mengatakan bahwa itu adalah rekor sepanjang masa. “Saya pikir ini adalah rekor sepanjang masa di Majalah Time,” ujarnya.
Trump dan Majalah Time (Foto: Brian Hikari Janna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Trump dan Majalah Time (Foto: Brian Hikari Janna/kumparan)
Trump seperti menampik kenyataan jika Obama muncul di sampul Majalah Time lebih banyak dari dirinya. Bahkan Trump dengan percaya diri mengklaim jika dirinya kemungkinan akan terpilih kembali sebagai Person of The Year 2017.
ADVERTISEMENT
"Majalah Time menelepon untuk memberitahu, saya MUNGKIN akan dinobatkan sebagai Person on the Year seperti tahun lalu, dan untuk itu harus bersedia diwawancara dan melakukan sesi pemotretan," cuit Trump dalam akun Twitternya.
"Tetapi terima kasih (atas tawarannya)!" ujar Presiden ke-45 AS itu.
Pihak Time dengan cepat menampik asumsi Trump itu. "Presiden keliru mengenai bagaimana pemilihan Person of the Year dilakukan. Time tidak pernah memberitahu pilihan kami hingga resmi terbit pada 6 Desember nanti."
Klaim Trump sebagai orang yang paling sering muncul dalam sampul Majalah Time patut dipertanyakan. Salah satu majalah paling berpengaruh itu memang telah mewawancarainya sebanyak 14 kali, tapi itu ternyata masih jauh di bawah angka Richard Nixon yang sudah 55 kali wawancara.
ADVERTISEMENT
Wajah Trump pertama kali menghiasi sampul Majalah Time pada 16 Januari 1989 disertai tulisan: This man may turn you green with envy--or just turn you off. Flaunting it is the game, and Trump is the name.
Ketika Trump mengikuti pemilihan umum presiden AS pada 2015, potret ataupun ilustrasinya semakin sering menghiasi sampul Time, yakni sebanyak 8 kali. Setelah resmi menjabat sebagai Presiden ke-45 AS, wajah Trump muncul 5 kali dalam sampul Majalah Time.
Time kemudian menobatkan Trump sebagai Person of The Year pada 2016. Ketika itu Majalah Time menurunkan artikel berjudul Donald Trump: President of the Divided States of America.
Menurut Time, Trump mengingatkan kita bahwa sesungguhnya irasionalitas bisa menjadi kebenaran jika disepakati. Trump juga dianggap telah mengubah pandangan kalau kursi Presiden AS hanya dapat diduduki oleh para politisi. Melainkan, siapapun yang memang memiliki keinginan yang kuat--untuk berkuasa.
ADVERTISEMENT
“Dia diberi pujian serupa dengan apa yang diberikan pada simpatisan Nazi Charles Lindbergh (1927) dan Adolf Hitler (1938),” tulis The Guardian menanggapi terpilihnya Trump sebagai Person of the Year 2016.
Sementara pendahulu Trump, Barack Obama telah terpilih sebanyak dua kali (2008 dan 2012) seperti halnya presiden George W. Bush (2000, 2004), Bill Clinton (1992,1998), Ronald Reagan (1980, 1983), Richard Nixon (1971, 1972), Lyndon Johnson (1964,1967), Dwight Eissenhower (1944, 1959), dan Hary Truman (1945, 1948).
Presiden Amerika Serikat terbanyak yang terpilih sebagai Person of the Year Majalah Time adalah Franklin D. Roosevelt, yakni sebanyak tiga kali (1932, 1934, dan 1941).
Person of the Year TIME (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Person of the Year TIME (Foto: Reuters)
Menjadi orang yang fotonya terpajang di sampul majalah Time dan terpilih sebagai Person of the Year memang memiliki gengsi tertentu. Ia yang terpilih diasumsikan sebagai sosok fenomenal yang berpengaruh dan telah mengukir sejarah, entah baik atau buruk.
ADVERTISEMENT
Seperti ketika wajah Joko Widodo pada 15 Oktober 2014 menghiasi sampul Time dengan judul A New Hope. Majalah Time memilih potret Jokowi karena mereka menilai Jokowi mampu menghadirkan atmosfer baru dalam demokrasi Indonesia lewat blusukannya. Hal itu dengan segera dianggap sebagai prestasi.
Klaim Trump, menurut CNN, tidak terlalu mengejutkan. Obsesinya untuk bisa terpilih sebagai Person of the Year tampak di sepanjang perjalanan karier politiknya.
Cuitann Trump atas kemungkinan terpilihnya ia sebagai Person of The Year 2017 ini --tentu saja--menuai berbagai respon, mulai dari sanggahan hingga sindiran.
Richard Stengel, mantan redaktur pelaksana majalah Time dengan keras menampik pernyataan Trump lewat akun pribadinya.
"Saya benci untuk mengatakan ini pada Anda, tapi KEMUNGKINAN itu bisa berarti Anda bukanlah Sosok Tahun Ini. Mereka (kru majalah Time) hanya ingin memotret Anda saja. Namun saya yakin Anda masih menyimpan sampul majalah Time palsu di gudang," katanya.
ADVERTISEMENT
Pada Juni, Time memang meminta Trump untuk menurunkan sampul majalah Time palsu yang terpajang di delapan properti miliknya, termasuk di Mar-a-Lago, salah satu aset terbesarnya.
Stengel yang menjabat Redaktur Pelaksana Majalah Time periode 2006-2013 juga menambahkan sedikit data untuk memperkuat pernyataannya.
"Bapak Presiden, untuk mengklarifikasi beberapa hal, saya menawarkan Anda sedikit statistik. Jumlah ketika Anda menjadi Sosok Tahun Ini selama 7 tahun saya menjabat redaktur Time: 0. Jumlah Anda tampil di sampul: 0. Jumlah ketika Anda masuk ke dalam daftar 100 Orang Berpengaruh versi Majalah Time: 0. Terima kasih!" tulis Stengel.
Andy Murray, jawara tenis, menyindir Trump dengan menuliskan, “BBC MUNGKIN memilih saya sebagai Sports Personality of the Year dan saya harus bersedia diwawancara serta melakukan sesi pemotretan. Saya bilang, mungkin tidak usah saja, terima kasih.”
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga dilakukan oleh aktor Julia Louis-Dreyfus yang mengatakan dirinya juga mungkin terpilih sebagai Komedian Tahun ini versi New York Times.
Kamu mungkin terpilih sebagai apa? Mantu Tahun ini?