KNKT Akan Cek Lokasi Ambruknya Crane di Pelabuhan Tanjung Emas

15 Juli 2019 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangkai crane yang ambruk ditabrak Kapal MV Soul of Luck masih berada di dermaga TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bangkai crane yang ambruk ditabrak Kapal MV Soul of Luck masih berada di dermaga TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Bangkai kontainer yang tertimpa crane akibat ditabrak kapal kargo MV Soul of Luck masih berada di dermaga Terminal Peti Kemas (TPKS) Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Dalam 5 hari kedepan, PT Pelindo III akan menyingkirkan bangkai tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama PT Pelindo III Doso Agung, setelah proses penyingkiran selesai, dua minggu setelahnya bangkai akan dipindahkan.
"Selama pelayanan dengan menggunakan 6 crane yang tersisa ini, kami menjamin tidak ada delay," kata Doso dalam konferensi pers di kantornya, Senin (15/7).
Dia juga meminta kepada pengguna jasa TPKS maupun dermaga untuk tidak khawatir. PT Pelindo III memberikan jaminan dan strategi sehingga tidak akan ada keterlambatan kapal maupun pemuatan.
"Tidak ada kecelakaan yang diinginkan. Kejadian ini adalah murni kecelakaan, tidak ada unsur kelalaian dan ketidaksengajaan," ujar Doso.
Bangkai crane yang ambruk ditabrak Kapal MV Soul of Luck masih berada di dermaga TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Selanjutnya, pihak Komite Nasional dan Keselamatan Transportasi (KNKT) akan ikut turun mengecek lokasi kejadian dan menyelidiki penyebab terjadinya tabrakan.
"KNKT akan turun, akan mengambil data mengenai kejadian ini, mengenai asuransi," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Terkait adanya korban luka ringan, Doso menyampaikan dia adalah Heri Setiawan, yang merupakan driver dari head truck di TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Pada saat kejadian, yang bersangkutan sedang berada dalam truk. Kemudian saat tahu akan terjadi insiden, melarikan diri. Karena terlambat jadi dia kena pecahan kaca. Sekarang sudah beraktivitas lagi," tutupnya.
Akibat insiden ini, sebanyak 1 container crane, 14 kontainer, 3 head truck terminal, 1 bolder kapal, dan 6 buah fender kapal mengalami kerusakan. Total kerugian yang dialami berkisar Rp 60 miliar.