KNKT Gangguan pada Lion Air: Perbaikan Komponen Pesawat Sangat Ketat
ADVERTISEMENT
KNKT sempat menemukan adanya gangguan atau kerusakan pada komponen Angle of Attack (AoA) pad pesawat Lion Air yang jatuh di Ujung Karawang, Jawa Barat. Kerusakan ini ditemukan pada satu penerbangan sebelum akhirnya pesawat Boeing 737 Max 8 dengan nomor registrasi PK-LQP itu jatuh.
ADVERTISEMENT
KNKT menemukan data dari Flight Data Recorder (FDR) bahwa pesawat ini sudah mengalami 6 kali gangguan pada sejumlah komponen sejak 26 Oktober sampai akhirnya jatuh pada 29 Oktober. Salah satu komponen yang mengalami gangguan secara berulang, yakni IAS disagree atau indikator kecepatan dan ALT disagree atau indikator ketinggian. Hal ini dipengaruhi pada komponen AoA.
Investigator KNKT Ony Suryo Wibowo menegaskan, perbaikan komponen dalam dunia penerbangan memang tidak bisa sembarangan. Semua komponen yang sudah diperbaiki harus diuji kembali dan tersertifikasi.
"Perbaikan dalam dunia penerbangan ada prosedur yang sangat ketat," ujar Ony di gedung KNKT, Gambir, Jakarta, Kamis (29/11).
Ony menjelaskan, setiap komponen yang mengalami gangguan memang harus diperbaiki atau diganti. Pergantian komponen ini tidak bisa langsung digunakan tanpa serangkaian pengujian terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Setelah selesai dia harus diuji, dikalibrasi, kemudian ada sertifikatnya. Kalau enggak ada sertifikatnya, barang baru sekalipun, barang tak boleh dipakai," tambah dia.
Dia mengatakan barang yang sudah diperbaiki yang diikuti dengan sertifikat maka sah untuk digunakan oleh pesawat, termasuk AoA. Sehingga tak perlu diragukan lagi apakah komponen itu layak atau tidak.
"Barang sudah di-repair, apapun bentuknya, dengan sertifikat yang valid, sah digunakan di pesawat," ujarnya.
Namun, dia tidak memaparkan masalah apa yang terjadi pada AoA yang sempat diperbaiki usai penerbangan Bali-Jakarta. Pihaknya tengah bekerja sama dengan Malaysia untuk mengetahui kerusakan apa yang terjadi.
"Karena barang ini selain dipakai Lion Air Indonesia, juga dipakai di Malaysia. Untuk itu kami bekerja sama dengan Malaysia untuk mendapat datanya. Nanti mereka akan dapat hak khusus," tuturnya.
ADVERTISEMENT