KNKT: Permasalahan 2 Penerbangan Terakhir Lion Air Hampir Sama

28 November 2018 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers KNKT soal hasil investigasi jatuhnya Lion Air JT-610. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers KNKT soal hasil investigasi jatuhnya Lion Air JT-610. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan awal terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 di perairan Ujung Karawang. Dari hasil investigasi ditemukan permasalahan pada penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang hampir sama dengan masalah yang dialami di penerbangan sebelumnya dari Bali-Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Problem yang terjadi dari dua penerbangan terakhir apa yang dilihat oleh kami di FDR itu sama, mirip, similiar. Namun di penerbangan lain sebelumnya masalahnya beda. Yang sama hanya penerbangan dua terkahir," kata Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo dalam konferensi pers di gedung KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Turbin Lion Air JT-610 diangkut menuju KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Turbin Lion Air JT-610 diangkut menuju KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Namun, permasalah itu sudah diperbaiki oleh teknisi di Jakarta. Permasalahan yang dilaporkan oleh pilot adalah mengenai indikator kecepatan yang berbeda-beda (IAS Disagree), dan ketinggian yang berbeda (ALT Disagree), serta menyalanya lampu Feel Dift Press pada Aircraft Flight And Maintenance Logbook.
Dari laporan tersebut teknisi melakukan pembersihan terhadap Air Data Module (ADM) pilot dan Static Port bagian kiri untuk memperbaiki IAS dan ALT Disagree. Usai perbaikan, pesawat tersebut dites dan tidak ditemukan adanya masalah.
Sejumlah puing-puing pesawat Lion Air JT-610 dan dua kantong jenazah tiba di terminal JICT, Jakarta, Sabtu (3/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah puing-puing pesawat Lion Air JT-610 dan dua kantong jenazah tiba di terminal JICT, Jakarta, Sabtu (3/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Selain itu teknisi juga melakukan pembersihan sambungan kelistrikan pada Elevator Feel Computer disertai dengan tes operasional dengan hasil yang baik.
ADVERTISEMENT
"Apa yang dilakukan oleh teknisi untuk perbaiki. Itu berbeda-beda, ini yang akan kami selidiki apakah tindakan yang diambil sudah cukup, kita belum tahu. Kita ini akan dalami. Jadi apakah benar harus itu yang dilakukan atau ada hal lain yang bisa dilakukan," tambah Nurcahyo.
Puing-puing pesawat di posko evakuasi Lion Air JT-610 di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puing-puing pesawat di posko evakuasi Lion Air JT-610 di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Namun demikian, Cahyo mengatakan, usai adanya insiden ini, sejumlah pihak sudah melakukan pembenahan dalam sistem perbaikan keselamatan penerbangan.
"Lion Air yang sudah lakukan 9 perbaikan keselamatan penerbangan. Batam aero teknik sudah 2 perbaikan. Boeing sudah lakukan 2 perbaikan. Federal aviation administration 2 perbaikan keselamatan. Direktorat general of civil aviation melakukan 2 perbaikan keselamatan penerbangan," imbuh Nurcahyo.
"KNKT menilai tindakan keselamatan berbagai pihak ini relevan dan dapat memperbaiki keselamatan di kemudian hari," pungkasnya.
ADVERTISEMENT