KNKT: Pesawat Lion Air yang Jatuh Baru Miliki 800 Jam Terbang

29 Oktober 2018 11:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Illustrasi Pesawat Lion Air. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Pesawat Lion Air. (Foto: Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air JT-610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat yang jatuh baru dikirim ke Lion Air pada Agustus 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Pesawat yang baru beroperasi sekitar dua bulan itu tercatat memiliki jam terbang kurang lebih 800 jam.
"Saya infokan pesawat ini masuk di jajaran Lion Air Agustus 2018. Jam terbangnya masih sekitar kurang lebih 800 fly hour. Jadi masih relatif baru," kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (29/10).
Berdasarkan situs pelacak pesawat Flight Radar 24, pesawat yang hilang kontak itu berjenis Boeing 737 Max-8. Lion Air juga diketahui menjadi maskapai di Indonesia pertama yang menggunakan pesawat Boeing 737 Max-8 tersebut.
Menurut situs Lion Air, pesawat buatan perusahaan Boeing asal Amerika Serikat itu mereka terima pada 4 Juli 2017. Boeing 737 MAX 8 diklaim dapat terbang lebih lama tanpa mengisi bahan bakar selama 7 jam 30 menit.
ADVERTISEMENT
Pesawat Lion Air JT-610 jatuh pukul 06.33 WIB, setelah lepas landas dari Bandara Soetta pukul 06.20 WIB. Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua balita. Selain itu, kru pesawat berjumlah 8 orang, yang terdiri dari pilot dan co-pilot beserta 6 awak kabin.