news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KNKT Temukan Kerusakan pada Sensor Kemiringan Lion Air PK-LQP

7 November 2018 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bentuk Sensor AOA yang diganti saat di Denpasar. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bentuk Sensor AOA yang diganti saat di Denpasar. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
ADVERTISEMENT
KNKT menemukan masalah baru yang ada di Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018. Rupanya, kerusakan airspeed indocator pada pesawat dipengaruhi oleh rusaknya sensor persawat bernama Angle of Attack (AOA). AOA inilah yang kini sedang diteliti oleh KNKT.
ADVERTISEMENT
"Alat ini mengalami kerusakan saat akan terbang dari Denpasar-Jakarta di sisi pilot. Ini yang kita selidiki saat ini," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di gedung KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (7/11). Pesawat PK-LQP terbang dari Denpasar-Jakarta pada 28 Oktober, atau sehari sebelum jatuh.
AOA yang diiperbaiki dan diganti ini sudah berada di KNKT untuk diselidiki lebih lanjut mengingat AOA ini mempengaruhi angka yang ditampilkan dalam airspeed indocator.
Turbin Lion Air JT-610 diangkut menuju KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Turbin Lion Air JT-610 diangkut menuju KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Soerjanto menjelaskan, ada perbedaan antara AOA yang di sisi pilot dengan kopilot. Komponen rusak ini menunjukkan adanya perbedaan 20 derajat antara indikator yang ada di pilot dengan kopilot.
"Yang rusak di sisi pilot. Jadi indikator di sisi pilot 20 derajat lebih besar dari yang di sisi kopilot," tambah dia.
ADVERTISEMENT
AOA ini diketahui rusak saat pesawat Lion Air PK-LQP tiba di Bali. Teknisi kemudian mengganti AOA dan dinyatakan selesai dan kondisi baik.
Pesawat lalu melanjutkan penerbangan dari Denpasar-Jakarta. Keesokan harinya, pesawat melayani penerbangan Jakarta-Pangkalpinang dan akhirnya jatuh di Ujung Karawang pada Senin (29/10).
Sementara, Ketua Sub Komite Penerbangan KNKT Nurcahyo mengatakan, ada 3 AOA yang terdapat di pesawat. AOA ini menunjukkan kemiringan pesawat yang menjadi dasar penghitungan kecepatan pesawat. Kecepatan inilah yang muncul pada airspeed indicator.
"Inilah yang menyebabkan AOA sangat berkaitan dengan airspeed indocator. Bila AOA-nya salah, maka angka yang ada di airspeed indicator juga salah," ucap dia.