news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KNKT Ungkap Soal Pilot Ketiga di Lion Air Bali-Jakarta Sebelum Jatuh

21 Maret 2019 16:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono Foto: Ade Nurhaliza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono Foto: Ade Nurhaliza/kumparan
ADVERTISEMENT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklarifikasi berita yang belakangan muncul terkait dugaan rekaman Cockpit Voice Recorder (CVR) berisi pembicaraan pilot Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum itu, KNKT membenarnya ada pilot ketiga saat pesawat itu terbang dari Bali menuju ke Jakarta. Pesawat dengan nomor body PK-LQP ini sebelum terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang, melayani rute Denpasar - Jakarta.
"KNKT menyampaikan bahwa benar ada pilot lain yang berada di cockpit pada penerbangan itu. Pilot ini adalah pilot yang telah selesai menjalankan tugas terbang dan akan kembali ke Jakarta," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat konferensi pers di gedung KNKT, Kamis (21/3).
Mesin Turbin milik pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan sebelah Utara Karawang, Jawa Barat (29/10/2018). Foto: Antara/Jaya Kusuma
Sehari sebelum jatuh, pesawat Boeing 737 Max 8 ini terbang dari Bali ke Jakarta dengan nomor penerbangan JT-043. Saat di Bali, pesawat mengalami kerusakan pada Angle of Attack (AoA) sensor. Setelah diperbaiki, barulah pesawat terbang ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
Selama terbang ke Jakarta, pesawat juga mengalami gangguan. Sehingga pilot memutuskan terbang dalam mode manual. Saat itulah, pilot ketiga ikut dengan dua pilot utama di sana.
Roda pesawat Lion Air JT-610 tiba di posko evakuasi JICT, Senin (5/11/2018). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Namun, keesokan harinya, pesawat yang sama terbang dari Jakarta menuju Pangkalpinang, Bangka Belitung, dengan nomor penerbangan JT-610. Baru 13 menit terbang, pesawat jatuh.
KNKT sudah memanggil dan memeriksa pilot ketiga yang ikut dalam penerbangan dari Bali ke Jakarta. Pilot ini juga merupakan pilot Boeing 737 Max-8.
"Pilot ini memiliki kualifikasi sebagai pilot 8737-8 (MAX). Pilot yang bersangkutan sudah di-inteview oleh KNKT," tambah dia.
Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT-610 yang di temukan di Ujung Karang, Bekasi, Senin (14/1). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dalam berita yang beredar, pilot ketiga inilah yang disebut-sebut sebagai penyelamat penerbangan Lion Air dari Bali ke Jakarta saat mengalami gangguan. Namun, Soerjanto tak mau berkomentar terkait hal itu.
ADVERTISEMENT
"Sesuai UU no 1 tahun 2009 pasal 359 penyataan dan seseorang yang diperoleh selama proses investigasi tidak boleh dipublikasikan. Untuk itu KNKT tidak akan menyampaikan hasil wawancaranya," ucap dia.