Kodam Jaya Minta Masyarakat Tak Tuduh TNI yang Bakar Polsek Ciracas

12 Desember 2018 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian memasang garis polisi di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/12). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian memasang garis polisi di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/12). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kodam Jaya meminta masyarakat tidak langsung menyimpulkan TNI terlibat dalam pembakaran Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Amuk massa pada Selasa (11/12) malam itu juga dianggap belum tentu terkait pengeroyokan anggota TNI oleh sejumlah preman yang videonya viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengatakan, saat ini Polda Metro Jaya masih mencari perusak kantor polisi itu. Latar belakang di balik pembakaran itu juga tengah diinvestigasi.
"Kita tidak bisa menarik kesimpulan secara cepat siapa pelaku dibalik Polsek Ciracas ini. Kita harus sabar menunggu proses investigasi yang sedang dilakukan aparat penegak hukum," kata Kristomei saat dikonfirmasi, Rabu (12/12).
Namun, Kristomei menegaskan, prajurit TNI yang terbukti ikut membakar Polsek Ciracas akan dihukum. Sanksi untuk prajurit TNI terlibat pengrusakan itu berdasarkan aturan yang berlaku.
"Tetapi saat ini masih berkordinasi dengan polisi siapa sih pelaku yang merusak, siapa provokatornya, apakah itu anggota TNI atau bukan," ujar Kristomei.
ADVERTISEMENT
Kristomei juga mengatakan, saat ini TNI bersama polisi sedang menginvestigasi insiden pembakaran Polsek Ciracas. Termasuk latar belakang kejadian ini.
"Apakah ini terkait dengan kejadian satu hari sebelumnya yang arena Cibubur, nah terlalu cepat menyimpulkan kita kesana, tunggu siapa pelaku penyerangan polsek ini, nanti kita dalami motivasinya terkait dengan pemukulan yang dilakukan juru parkir kepada anggota TNI kemarin," paparnya.
Sebelumnya, ratusan massa mengamuk di Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Setelah beberapa jam berada di depan polsek, mereka merangsek masuk dan membakar polsek tersebut, Selasa (11/12) malam.
Massa membakar sejumlah motor yang terparkir di halaman polsek. Tak hanya itu, mobil yang berjajar juga jadi sasaran amukan massa.
Akibatnya, sekitar 20 mobil rusak dan dua orang terluka. Delapan mobil di antaranya merupakan mobil dinas Polsek Ciracas. Satu lagi mobil yang rusak merupakan mobil milik Propam Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
Dua orang korban itu sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat. Untuk identitas korban yakni satu warga sipil dan diduga satu orang merupakan aparat.
Sementara mobil yang rusak dan dibakar oleh massa, sebagian sudah dibawa oleh Satlantas Polres Jakarta Timur ke kantor Satlantas Kebon Nanas.
Hingga Rabu (12/12) pagi ini, nampak masih ada beberapa mobil yang rusak yang masih belum dievakuasi dari dalam polsek. Polisi bersama dengan PPSU masih terus membersihkan dan membenahi area polsek yang rusak parah diamuk massa.
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis, menjelaskan ada sekitar 200 massa yang merusak Polsek Ciracas karena tak puas dengan penanganan kasus pengeroyokan beberapa waktu lalu.
"Itu massa yang kurang puas atas penanganan kasus yang terjadi sehari sebelumnya di Cibubur, masuk dalam wilayah Polsek Ciracas. Kemudian dampak dari ketidakpuasan itu sebagian massa yang kurang lebih 200 (orang) meringsek masuk untuk mengecek apakah benar tahanan yang memukul rekan mereka sudah ditahan," ujar Idham di lokasi, Rabu (12/12) dini hari.
ADVERTISEMENT