Kolonel Hanafie, Mantan Pilot Pesawat Tempur yang Gugur di Cilacap

21 Maret 2018 0:09 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolonel Pnb MJ Hanafie (Foto: kohanudnas.mil.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kolonel Pnb MJ Hanafie (Foto: kohanudnas.mil.id)
ADVERTISEMENT
Pesawat Super Decathlon milik Genesa Flight Academy jatuh saat latihan di Kompleks Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 15.15 WIB itu mengakibatkan pilot yang menerbangkan pesawat tersebut, Kolonel Pnb MJ Hanafie, meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Dia sedang terbang aerobatik, kemudian hilang kendali, dan menghantam ke hanggar," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Kelas III Tunggul Wulung Cilacap Denny Ariyanto, dikutip dari Antara, Selasa (20/3).
Insiden terjadi saat pesawat melakukan manuver aerobatik dan kehilangan kendali. Pesawat jatuh menabrak tiga pesawat latih sekolah penerbangan Perkasa.
Pesawat tersebut diketahui merupakan pesawat latih aerobatik jenis Super Decathlon DL-30 dengan nomor registrasi PK-RTZ milik Genesa Flight Academy (GFA). Hanafie saat itu diketahui terbang seorang diri. Ia merupakan salah satu pilot yang aktif di TNI AU.
Kabar tersebut tentu membuat keluarga besar TNI Angkatan Udara merasakan duka mendalam. Almarhum Kolonel Pnb MJ Hanafie merupakan salah satu penerbang tempur terbaik yang dimiliki oleh TNI AU dengan jabatan terakhir sebagai Paban II/ Sismet Ditdok Kodiklatau di Jakarta.
Pesawat Latih Jatuh di Cilacap (Foto: Idhad Zakaria/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Latih Jatuh di Cilacap (Foto: Idhad Zakaria/Antara)
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu diketahui lulusan dari Sekolah Penerbang Ikatan Dinas Pendek (IDP) TNI AU tahun 1991. Ia bahkan telah memiliki banyak pengalaman menerbangkan pesawat tempur, di antaranya Mk-53 HS-Hawk, F-5E Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Sukhoi Su-27/30 dengan nickname "Jaguar".
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Hanafie juga pernah bergabung sebagai penerbang Tim Aerobatik "Elang Biru" dengan pesawat tempur F-16 di tahun 1995-1997. Dalam perjalanan kariernya, Kolonel Pnb MJ Hanafie sempat menjabat sebagai Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah (RHF) di Tanjung Pinang, Liaision Officer di Butterworth Malaysia dan berbagai jabatan lainnya.
Suasana duka bercampur haru juga menyelimuti keluarga Hanafie. Ia harus meninggalkan seorang istri Florensia Harienda dan tiga orang anak, Savana Nadira Hanasia (19), Savara Umaira Hanasia (16), dan Muhammad Ryandra Hanasia (8).
Pria berusia 49 tahun itu memiliki hobi terbang, meski sudah tidak berada di skadron operasional. Hobi tersebut biasa dilakukan almarhum saat akhir pekan. Pada November 2017 lalu ia juga membantu pelaksanaan latihan penerbangan di GFA.
ADVERTISEMENT
Saat terjadi kecelakaan ayah tiga anak itu tengah melakukan terbang aerobatik dalam rangka persiapan acara Wing Day (Wisuda Siswa) GFA yang rencananya akan dilaksanakan pada 28 Maret mendatang.
Tak hanya itu, Kolonel Pnb MJ Hanafie juga merupakan salah satu penerbang TNI AU cemerlang yang berkesempatan mencoba manuver "Cobra Pugachev" dengan pesawat tempur Sukhoi saat melaksanakan kursus transisi di Rusia. Cobra Pugachev merupakan sebuah manuver sulit yang menampilkan keunggulan aerodinamika pesawat dengan manuver terbang lurus kemudian tiba-tiba mendongak seperti ular kobra dan kembali pada posisi awal dan siap menyerang.