Komandan Polisi Tewas, Pemilu di Kandahar Afghanistan Ditunda

19 Oktober 2018 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kampanye jelang pemilu di Afghanistan. (Foto: REUTERS/Omar Sobhani)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kampanye jelang pemilu di Afghanistan. (Foto: REUTERS/Omar Sobhani)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilu legislatif di Provinsi Kandahar, Afghanistan ditunda sepekan. Penundaan dilakukan setelah salah seorang pentolan petugas keamanan di wilayah itu tewas terbunuh.
ADVERTISEMENT
Rencananya, pemilu di Afghanistan akan digelar pada 20 Oktober 2018. Namun, dua hari sebelum pesta demokrasi dihelat Komandan Polisi Kandahar Jenderal Abdul Razeq tewas di luar kantor Gubernur Kandahar.
Saat itu Razeq dengan beberapa pejabat keamanan baru saja menggelar rapat dengan Komandan Pasukan AS dan NATO di Afghanistan, Scot Miller.
Suasana kampanye jelang pemilu di Afghanistan. (Foto: AFP/WAKIL KOHSAR)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kampanye jelang pemilu di Afghanistan. (Foto: AFP/WAKIL KOHSAR)
Usai rapat, rombongan pejabat keamanan diberondong tembakan. Akibatnya Razeq serta kepala badan intelijen Afghanistan tewas.
Sementara Gubernur Kandahar terluka. Jenderal Miller pun selamat dan tak terluka dalam serangan itu.
Sesaat setelah kejadian, Komisi Pemilu Indepeden Kandahar segera melakukan pertemuan darurat. Pertemuan menghasilkan kesepakatan menunda pemilu.
"Kematian mengejutkan Razeq memperlihatkan bahwa warga Kandahar tak siap untuk ikut serta dalam pemilu," sebut juru bicara Komisi Pemilu Independen Hafizullah Hashimi, seperti dikutip Reuters, Jumat (19/10).
ADVERTISEMENT
Keputusan penundaan pemilu ditolak beberapa pejabat lokal Kandahar. Mereka menganggap penundaan akan mengancam keseluruhan proses pemilu dan memberikan Taliban tempat untuk menyebarkan propagandanya.
Razeq sendiri adalah tokoh politik dan keamanan ternama dan paling ditakuti di Kandahar. Taliban menganggapnya sebagai salah satu musuh utamanya.