Kominfo: Presiden Jokowi Paling Banyak Diserang Hoaks

15 Januari 2019 12:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Publik Pemilu Hoaks dan Penegakan Hukum di Hotel Pullman. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Publik Pemilu Hoaks dan Penegakan Hukum di Hotel Pullman. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti, mengungkapkan pemerintah saat ini paling banyak menjadi korban dari penyebaran hoaks. Presiden Jokowi, lanjut Rosarita, menjadi yang paling sering diserang isu hoaks.
ADVERTISEMENT
"Berkaitan dengan politik, paling banyak yang diserang pemerintah. Pemerintah itu paling banyak ke Presiden, diserang hoaks kemudian penghinaan pada beliau di medsos," kata Rosarita dalam diskusi publik berjudul: Pemilu, Hoaks dan Penegakan Hukum yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (17/1).
Tak hanya itu, hoaks juga menurutnya kerap menyasar dua paslon yang bertanding di Pilpres 2019. Partai peserta pileg, kata dia, juga menjadi sasaran penyebar hoaks. Hingga Januari 2019, Kominfo menyebut ada 62 hoaks politik yang muncul.
"Kemudian kepada paslon siapa pun ini (diserang) hoaks. Parpol juga atau parlemen juga menjadi sasaran hoaks. Jadi ada 62 hoaks yang berkaitan dengan politik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Sasarannya lebih banyak hoaks seperti yang saya sampaikan tadi, meskipun memang menyasar banyak pihak," imbuhnya.
Lebih lanjut Kominfo menilai pemilu tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, pemilu kali ini diwarnai oleh banyak ujaran kebencian dan kalimat-kalimat bernada provokatif yang bertebaran di media sosial.
"Menjelang pesta demokrasi itu mestinya konotasi pesta kita bahagia, senang. Tapi kondisi yang terjadi saat ini justru dengan adanya pesta demokrasi banyak ujaran kebencian, provokatif, menghasut dan sebagainya," pungkasnya.