Komisi III DPR Heran Rutan Mako Brimob Bisa Dikuasai Napi Teroris

10 Mei 2018 8:35 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap (Foto: Wandha Nur/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap (Foto: Wandha Nur/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polri berhasil membekuk 155 napi terorisme yang melakukan kericuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Namun, Komisi III DPR menilai, kericuhan tersebut bentuk dari kelalaian petugas Brimob yang melakukan penjagaan ketika itu.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III DPR Mulfachri Harahap mengaku heran mengapa rutan Mako Brimob bisa dikuasai teroris. Di sisi lain, dia juga merasa sangat prihatin ada 5 petugas Brimob yang meninggal dunia atas insiden tersebut.
"Bagaimana mungkin bisa terjadi hal seperti ini di markas polisi. Kita sangat prihatin, ada 5 orang anggota Brimob yang tewas," kata Mulfachri saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (10/5).
Politikus PAN itu menganggap bahwa insiden kericuhan di rutan Mako Brimbob merupakan hal yang memalukan. Menurut dia, hal itu terjadi akibat kelalaian para petugas Brimob yang menganggap enteng keahlian para napi.
"Ini kan menandakan bahwa kendali saat ini berada di tangan para tahanan. Jadi, saya melihat ini adalah bentuk dari kelalaian petugas," tutup Wakil Ketua Umum PAN itu.
ADVERTISEMENT
Seharusnya, kata Mulfachri, petugas Brimob yang melakukan penjagaan memahami kemampuan para napi teroris. Mengingat, kata dia, napi teroris memiliki keterampilan bertarung dan perang yang baik. Sehingga peru diwaspadai.
"Kita tahu bagaimana kualifikasi seorang Brimob. Saya melihat ini sebagai bentuk kelalaian petugas yang menjaga para tahanan," ujarnya.
Menurut dia, petugas Brimob tidak menyadari kemampuan dasar dari para napi teroris yang memiliki kemampuan mililiter. Sehingga, celah kelalaian petugas tersebut dimanfaatkan untuk mengambil alih kendali di rutan Mako Brimob.
"Mereka (petugas Brimob) tidak sadar bahwa tahanan-tahanan yang disebut sebagai teroris ini kan mereka terlatih. Seharusnya mereka paham untuk tingkatkan pengawasan dan penjagaan sesuai prosudur yang tinggi di lapas," tutur Mulfachri.
Bhayangkara Terbaik Mako Brimob (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bhayangkara Terbaik Mako Brimob (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
Lebih lanjut, kata Mulfachri, Komisi III tidak bisa berbuat banyak terkait kericuhan yang terjadi di Mako Brimob. Yang jelas, Komisi III berharap, kejadian seperti tidak boleh terulang kembali.
ADVERTISEMENT