Komunitas BersihNyok Ajak Masyarakat Peduli Sampah di Danau Sunter

21 Februari 2018 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampanye komunitas bersih nyok (Foto: Dok. Bersih Nyok)
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye komunitas bersih nyok (Foto: Dok. Bersih Nyok)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak hanya komunitas pecinta olahraga air saja yang akan berpartisipasi dalam Festival Danau Sunter yang digelar pada 25 Februari 2018 ini. Komunitas BersihNyok juga akan turun tangan sambil mengajak masyarakat yang datang untuk peduli pada kebersihan lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Danau Sunter yang dulunya penuh sampah, kini telah ditata dan dibersihkan untuk menyambut acara Festival Danau Sunter. Namun, akan sayang jika keindahan dan kebersihan Danau Sunter tidak bertahan lama. Untuk itu, Komunitas BersihNyok akan turun langsung sambil mengkampanyekan gerakan peduli kebersihan.
Komunitas ini sebenarnya sudah berdiri sejak 22 Juni 2013 lalu. Dengan mengangkat isu-isu lingkungan yang ada di Indonesia, khususnya Jakarta, BersihNyok mendeklarasikan diri untuk mengubah mindset dan cara berpikir masyarakat untuk hidup sehat terhadap diri sendiri dan lingkungan.
Kampanye komunitas bersih nyok (Foto: Dok. Bersih Nyok)
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye komunitas bersih nyok (Foto: Dok. Bersih Nyok)
Kampanye yang akan dilakukan di Danau Sunter tersebut bukanlah proyek pertama yang digelar oleh komunitas ini. Satu hari setelah terbentuk, pada 23 Juni 2013 lalu, komunitas BersihNyok menggelar flashmob sekaligus kampanye kebersihan dan penanda berdirinya BersihNyok di HUT DKI Jakarta, Monas.
ADVERTISEMENT
Acara ini sukses diikuti 250 orang perserta yang terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dari pelajar setingkat SMA, ibu-ibu Lions Club, pegawai Dinas Kebersihan, hingga masyarakat umum ikut andil dalam acara tersebut.
Hanya berselang lima bulan, BersihNyok kembali menggelar aksinya. Kali ini, kawasan Jeruk Purut menjadi target bersih-bersih yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan termasuk dalam acara Clean Up Jakarta Day.
Aksi tersebut bukan hanya sekadar bersih-bersih saja, namun juga untuk menggerakkan warga setempat agar lebih peduli dengan kebersihan. Selain itu juga untuk mengajarkan pemberdayaan lingkungan dan menyebarkan inspirasi dari para relawan dari berbagai daerah yang rela jauh-jauh datang hanya untuk bersih-bersih.
Komunitas bersih nyok (Foto:  Twitter @bersihnyok)
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas bersih nyok (Foto: Twitter @bersihnyok)
Tidak hanya soal bersih-bersih saja, BersihNyok juga pernah menggelar Kompetisi Desain Tempat Sampah Kreatif yang diikuti oleh 90 partisipan pada Maret 2014 lalu. Bagi 13 desain terbaik, BersihNyok memberikan hadiah yang sangat unik; makan siang bersama tokoh.
ADVERTISEMENT
Sepuluh orang finalis akan makan siang bersama Wakil Gubernur DKI saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sementara, juara I akan makan siang bersama Gubernur DKI Jakarta saat itu Joko Widodo, Juara II makan siang bersama Guru Besar FEUI Rheinald Kasali, sedangkan juara III akan makan siang bersama mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim.
Tentu, bagi para jawara, hadiah yang didapatkan bukan hanya makan siang saja. Sebab, khusus bagi juara pertama, desainnya akan diproduksi oleh Unilever dan diletakkan di Pemukiman Menteng Dalam.
Komunitas bersih nyok (Foto:  Twitter @bersihnyok)
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas bersih nyok (Foto: Twitter @bersihnyok)
Project Manager BersihNyok, Farid Ulum, menjelaskan cara komunitasnya mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan memang cukup unik. Menggunakan papan-papan bertuliskan kalimat-kalimat sindiran, diharapkan bisa menggugah kesadaran, terutama generasi muda.
ADVERTISEMENT
"Kita ada sandwich board nanti bisa untuk campaign sindiran untuk warga jakarta, bisa juga untuk foto di social media," ujar Farid saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (21/2).
Kalimat-kalimat sindiran yang digunakan memang cukup menyentil hati terutama bagi anak muda. Seperti, "Kerja di Jakarta, tapi kok nyampah?", "Selera musik keren, tapi kok nyampah?", atau "Lulusan Universitas keren, tapi kok nyampah?".
Komunitas bersih nyok (Foto:  Twitter @bersihnyok)
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas bersih nyok (Foto: Twitter @bersihnyok)
Khusus di Festival Danau Sunter, Farid mengaku pihaknya juga akan melakukan survei untuk mengetahui kebiasaan pengunjung terhadap pemakaian plastik. Tidak hanya sampah plastik, Farid juga akan mendata seberapa banyak limbah rumah tangga yang diproduksi oleh pengunjung.
"Kita akan ada survei juga niatnya, terhadap behavior masyarakat atau pengunjung," jelas Farid.
Farid juga mengaku BersihNyok akan menerima dengan tangan terbuka bagi siapapun yang tertarik untuk ikut bergabung. Meski, ia menjelaskan sebenarnya dengan mengikuti kegiatan BersihNyok, sudah secara otomatis akan terdaftar sebagai member.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Farid menyebutkan ada sekitar 100-an anggota komunitasnya yang terhitung sebagai member aktif. Namun, untuk kepengurusan hanya ditempati oleh tujuh orang saja.
"Kalau untuk anggotanya sebenarnya per event, kita pernah kumpulin masa sampai 4000 di acara HPSN 2016, kalau yang udah join sekitar di angka itu," ucap Farid.
Danau Sunter. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Danau Sunter. (Foto: Wikimedia Commons)
Festival Danau Sunter yang akan menjadi 'target' berkampanye BersihNyok sendiri sebenarnya bukan hanya sekadar lomba adu cepat mengarungi Danau Sunter antara Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno melawan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saja. Namun, tujuan utama dari festival ini adalah sebagai awal gerakan agar masyarakat bisa melek terhadap pentingnya peran danau.
Sebab, tidak bisa dipungkiri, sebagai salah satu objek vital yang berfungsi menampung dan mengendaikan alirasn air, keberadaan danau justru sering terabaikan. Bahkan, mirisnya, danau-danau yang ada dibiarkan terbengkalai dan kotor.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari masalah tersebut, kumparan kemudian menggandeng Pemprov DKI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menggelar Festival Danau Sunter. Benar saja, hanya dalam waktu singkat, untuk menyambut acara tersebut Danau Sunter yang dulu penuh sampah kini disulap menjadi bersih dan indah.
Kini, kurang dari satu pekan menjelang Festival Danau Sunter, danau yang menjadi primadona bagi pemancing tersebut kini cukup layak untuk dijadikan tujuan wisata utama bagi warga Jakarta. Tapi, kembali lagi, masalah kebersihan dan keindahan danau bukan hanya mengandalkan revitalisasi dari pemerintah saja, namun juga dibutuhkan kesadaran dari masyarakat terhadap kebersihan sekitar seperti yang dikampanyekan oleh Komunitas BersihNyok.
Festival Danau Sunter (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Danau Sunter (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)