Konflik di Negara Tetangga Persulit Iran Tangani Badai Pasir

10 September 2018 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badai Pasir di Yazd, Iran (Foto: Dok. Matthias Schmidt via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Badai Pasir di Yazd, Iran (Foto: Dok. Matthias Schmidt via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Konflik di Timur Tengah menghambat upaya Iran dalam menangani dampak badai pasir yang semakin memburuk. Hal tersebut dibenarkan Masoud Tajrishi selaku Wakil Kepala Departemen Lingkungan Iran pada Sabtu (8/9) lalu.
ADVERTISEMENT
Tajrishi mengatakan, negaranya sudah menandatangani sebuah perjanjian terkait upaya tersebut pada 2010 dan 2011 dengan Irak dan Suriah. Namun, konflik menyebabkan isu tersebut tak lagi diutamakan.
"Dengan banyaknya peristiwa yang sudah terjadi di antara dua negara, lingkungan telah kehilangan segala prioritasnya, dan ini masih bukan merupakan sebuah prioritas bagi mereka," tutur Tajrishi, dilansir AFP.
Pejanjian ketiga negara seharusnya difungsikan untuk menangkal sumber badai pasir. Peristiwa alam itu telah menutup sekitar 30 juta hektar wilayah Iran setiap tahunnya.
Akibatnya, beberapa kota di wilayah perbatasan Iran memiliki tingkat polusi tertinggi di dunia. Ratusan warga dilaporkan menderita gangguan pernafasan akibat badai pasir tersebut.
"Iran terletak di dalam cincin gurun dan dengan penurunan curah hujan karena perubahan iklim, badai pasir akan bertahan lebih lama lagi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengangai masalah tersebut, Iran saat ini sedang berupaya menerapkan sistem pemetaan baru, untuk melacak sumber badai dan mengetahui arah pergerakannya.