Konflik Sesaat Dualisme Kepengurusan Partai Hanura

24 Januari 2018 8:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (Foto:  ANTARA FOTO/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
ADVERTISEMENT
Setelah mengalami kekisruhan internal yang mencuat sejak pekan lalu, dua kubu di Partai Hanura sepakat berdamai. Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto, menyebutkan kedua kubu sudah sepakat untuk membentuk tim mediasi.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan di Hotel Ritz-Carlton Jakarta malam tadi, dua ketua umum dari masing-masing kubu, Oesman Sapta Odang dan Daryatmo bertemu. Wiranto mengatakan, dalam pertemuan itu sudah disepakati kepemimpinan Partai Hanura tetap dipegang Oesman Sapta.
"Ketumnya Pak Oesman Sapta," kata Wiranto di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Selasa (23/1).
Selama kisruh Hanura yang mulai mencuat pada Senin (15/1), nama Oesman Sapta menjadi sorotan. Kubu lawannya, menuding Oesman Sapta menggelapkan uang partai hingga mencopot kader Hanura dari jabatannya tanpa alasan jelas.
Dari sejumlah ketidakpuasan kader Hanura, isu penunjukan Harry Lontung Siregar sebagai Sekjen dan Ketua Tim Pilkada Pusat paling dianggap sebagai awal masalah. Harry adalah paman dari Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Hanura yang dipecat Oesman, Sarifuddin Sudding, bersama sejumlah kader lainnya menggerakan perlawanan. Mulai dari memindahkan gedung DPP hingga menggelar Munaslub untuk melengserkan Oesman Sapta. Mereka kemudian mengangkat Daryatmo sebagai ketua umum yang baru.
Tidak hanya itu, kedua kubu ini saling lapor ke polisi. Mereka saling menuduh kubu lawan telah menggelapkan uang partai.
Tudingan penggelapan uang partai yang dilakukan Oesman Sapta sempat terlontar dari Wakil Sekjen Hanura, Dadang Rusdiana. Menurutnya, Oesman Sapta menyimpan dana Pilkada partainya sebesar Rp 200 miliar di OSO Securities.
Wakil Ketua MKD di DPR RI Sarifudin Sudding. (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MKD di DPR RI Sarifudin Sudding. (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
Berdasarkan penelusuran kumparan (kumparan.com), OSO Securities 99 persen sahamnya dimiliki PT Citra Putra Mandiri yang terafiliasi dengan keluarga OSO. Di laman perusahaan itu yang termuat dalam cpm.co.id, beberapa putra OSO duduk sebagai komisaris dan direktur.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kader Hanura asal Biak Papua Yan Mandenas mengklaim pernah dimintai uang sebanyak Rp 700 juta sebagai syarat dukungan partai dalam pencalonannya sebagai bupati.
Mendapat tudingan beruntun, Oesman Sapta pun balas menuding Sudding. Menurutnya, malah Sudding yang menggelapkan uang partainya. Dia bahkan mengancam akan menunjukan bukti penyelewengan uang yang dilakukan Sudding.
Sedangkan soal mahar untuk pencalonan dianggap Oesman Sapta sah-sah saja. Selagi uang yang diserahkan bakal calon kepala daerah mengalir ke kas partai.
Kini setelah islah antara dua kubu yang berseteru sudah terjadi, hanya saja keputusan Oesman Sapta soal pemecatan Safaruddin Sudding dari jabatan Sekjen Hanura tidak berubah.
Namun, pemecatan Sudding tampaknya belum final. Pasalnya, tim negosiasi yang mewakili kedua kubu masih akan bertemu untuk membahas kesepakatan baru setelah islah terjadi.
ADVERTISEMENT