KontraS Dorong Keluarga Tempuh Jalur Hukum soal Kematian Akbar

11 Oktober 2019 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator KontraS, Yati Andriyani di rumah duka Akbar Alamsyah, Jumat (11/10/2019). Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator KontraS, Yati Andriyani di rumah duka Akbar Alamsyah, Jumat (11/10/2019). Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Akbar Alamsyah menjadi salah satu korban jiwa atas demonstrasi yang terjadi di DPR pada beberapa waktu lalu. Ia meninggal di RSPAD Gatot Soebroto pada Kamis (10/10) pukul 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Atas hal ini, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) akan memberikan dukungan terhadap keluarga Akbar yang ditinggalkan.
"Kami ingin memberikan dukungan kepada keluarga jika memang ada hal yang dirasa penting dan memang harus didorong untuk dimintai pertanggungjawaban sebagaimana aturan hukum," kata Koordinator KontraS, Yati Andriyani di rumah keluarga Akbar, Kebayoran Lama, Jumat (11/10).
Ibu Akbar Alamsyah, Rosminah (kiri) menangis saat prosesi pemakaman korban demo ricuh Akbar Alamsyah di TPU kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ia mengaku masih menemukan beberapa keanehan dalam kasus ini. Menurutnya, fakta-fakta lapangan belum semuanya terungkap.
"Kami tentu memang dalam peristiwa atau kasus Akbar ini masih terdapat sejumlah pertanyaan, sejumlah keterangan yang harus diklarifikasi dan dicari tahu lebih lanjut," sebut Yati.
Selain itu, Yati mengatakan, pernyataan oleh kepolisian tentang kasus Akbar ini harus terbuka secara publik. Ia pun mengaku masih menunggu konfirmasi pihak rumah sakit terkait penyebab kematian Akbar.
ADVERTISEMENT
"Kalau kepolisian mengklaim bahwa Akbar menjadi sedemikian rupa kondisinya dan tidak sadarkan diri karena jatuh, saya rasa itu harus perlu dibuktikan secara transparan terbuka," jelas Yati kepada wartawan.
"Saya rasa tidak bisa hanya dibuktikan oleh pernyataan kepolisian tetapi harus dibuktikan dengan rekam medis yang menangani atau melakukan penanganan kepada Alam (Akbar)," tambah Yati.
Keluarga dan kerabat menaburkan bunga usai memakamkan korban demo ricuh Akbar Alamsyah di TPU kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ditanya apakah akan memberi bantuan hukum, Yati mengaku belum bisa memberikan jawaban. Ia masih menunggu konfirmasi keluarga terlebih dahulu.
"Saya enggak bisa jawab itu, ya, karena kita masih situasi duka dan kita juga akan masih berdiskusi membicarakan beberapa hal," sebutnya.
Di lain kesempatan, kakak kandung Akbar, Fitri Rahmayani, mengaku jika ke depan kalau ada bantuan hukum ia dengan senang hati menerimanya.
ADVERTISEMENT
"Ingin banget (ada bantuan hukum). Kami cuma ingin tahu orangnya siapa. Dia apain adik saya," kata Fitri di TPU daerah Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10).
Sebelumnya, Akbar Alamsyah sudah dimakamkan di pemakaman dekat rumahnya pada hari Jumat (11/10) pagi. Isak tangis dari kerabat dan keluarga mengiringi prosesi pemakamannya. Bahkan, ibu Akbar sempat menangis histeris karena tak kuasa melihat anaknya sudah dimakamkan.