Kontrol Uang Lebaran Agar Kantong Tak Kebobolan

24 Juni 2017 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi THR (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi THR (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Lebaran di kampung halaman menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Demi merayakan itu, berbagai persiapan dilakukan. Kita berlomba-lomba untuk tampil beda. Tak bisa dipungkiri, kita harus merogoh kocek lebih dalam. Namun, jangan sampai Lebaran membuat kantong kita kebobolan.
ADVERTISEMENT
Perencana Keuangan Ahmad Gozali menjelaskan, kebobolan saat Lebaran harus diwaspadai, ketika pengeluaran Lebaran tanpa disadari melebihi anggaran yang ada dan nantinya bisa berpengaruh ke bulan selanjutnya.
"Seringnya kebobolan terjadi karena enggak punya budget, enggak jelas punya uang berapa, atau udah punya budget tapi enggak punya kontrol," ujar Ahmad Gozali saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Sabtu (24/6).
Sehingga menurutnya sangat penting mengalokasikan berapa jumlah dana yang khusus digunakan untuk keperluan Lebaran, hal ini dimaksudkan agar masyarakat bisa memiliki kontrol, mengatur keuangannya agar tidak kebobolan.
Berikut rincian pengeluaran uang Lebaran:
- Baju baru
- Renovasi/dekorasi rumah
- Masakan khusus
- Amplop/hadiah
- Mudik
- Jalan-jalan/wisata
- Zakat dan sedekah
Dari keperluan tersebut, harus dibagi kembali mana yang prioritas dan yang tidak, prioritas utama yang harus ada dan tidak bisa ditawar jumlahnya ialah zakat fitrah, sedekah tambahan.
ADVERTISEMENT
"Prioritas berikutnya adalah yang harus ada tapi fleksibel jumlahnya, yaitu mudik (bagi yang mudik) dan masakan khusus," jelasnya.
Dan yang menjadi prioritas terakhir yaitu yang sifatnya fleksibel bisa ada atau tidak, serta fleksibel juga jumlahnya seperti baju baru, renovasi dekorasi rumah, hadiah, dan rekreasi.
Lebaran itu momen yang berulang tiap tahun, sehingga sudah seharusnya kita mengetahui apa saja keperluan yang harus ada dan berapa pengeluarannya.
"Jadi, tetapkanlah angkanya untuk tiap pos dan tetapkan juga mana yang prioritas," tukasnya.
Ilustrasi THR (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi THR (Foto: Thinkstock)
Ajak Keluarga Berhemat
Mengatur keuangan saat lebaran memang diperlukan, tapi terkadang lingkungan sekitar tidak mendukung sehingga belanja berlebihan pun tidak terbendung.
Lingkungan terdekat yaitu keluarga juga harus mendukung dalam merencanakan pengeluaran saat Lebaran.
ADVERTISEMENT
"Keluarga perlu diajak kompromi juga dalam menyesuaikan budget, apakah perlu menyisihkan uang saat Lebaran atau tidak," ujar Ahmad Gozali.
Menurutnya, ketika mendapatkan pemasukan lebih saat Lebaran, baik itu dari THR atau bonus bulanan, diperlukan kontrol diri dalam mengaturnya, ini diperlukan karena menghindari pengeluaran yang justru lebih besar dibanding bonus yang didapat.
"Kontrol artinya kita yang putuskan mau keluar uang berapa dan untuk apa saja," tambah Gozali.
Ahmad Gozali menyebutkan, kontrol diri sangat penting, karena lingkungan sekitar saat memasuki momen Lebaran seperti saat ini membawa semua orang untuk berbelanja dan berperilaku konsumtif dengan banyaknya penawaran menarik yang jarang ditemui di hari lainnya.
"Maka ajak juga keluarga dalam membuat perencanaan budget," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga ketika menghadapi serbuan diskon, ataupun godaan berperilaku lebih konsumtif, ada keluarga yang mengingatkan sehingga keuangan tidak jebol dan tetap stabil menghadapi bulan selanjutnya.
"Maka harus konsisten pada budget dan punya kontrol yang jelas agar tidak kebobolan di saat Lebaran," imbuh Gozali.
Penukaran jasa uang baru (Foto:  ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Penukaran jasa uang baru (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Sisihkan Uang THR
Yang menjadi pertanyaan, apakah uang THR yang kita dapatkan harus habis semua saat Lebaran?
Yang paling terpenting ialah mengatur terlebih dahulu berapa uang yang akan digunakan, barang apa saja yang akan dibeli saat Lebaran.
"Jika semua alokasinya habis, habiskan saja sesuai budget, tapi kalau hitungannya masih bisa menyisakan uang, sisihkan dari awal," ujar Ahmad Gozali.
Sebab menurutnya, masyarakat akan dihadapkan juga pada masa masuk sekolah bagi anak anak, sehingga diperlukan persiapan anggaran yang matang, apabila belum menyisihkan anggaran untuk keperluan masuk sekolah, dipastikan anda harus menyisihkan uang THR anda.
ADVERTISEMENT
"Kalau bukan PNS dan tidak punya budget khusus, artinya harus ambil porsi THR sebagian untuk kenaikan kelas," jelasnya.
Menurutnya disaat seperti inilah, alokasi anggaran menjadi sangat penting, terutama di saat dua momen besar harus datang berbarengan, dan sebaiknya tetap menyisihkan sebagian dana untuk keperluan mendesak.
"Kalau untuk SPP mungkin bisa ambil dari gaji rutin, untuk biaya daftar ulang lainnya, sisihkan dari THR. Sisi baiknya, libur Lebaran dan libur sekolah berbarengan itu jalan-jalannya (rekreasi) cuma sekali," tambahnya.