Korlantas Polri: Pembongkaran JPO di Bundaran HI Terburu-buru

31 Juli 2018 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjen Royke Lumowa, Kakorlantas Polri (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Royke Lumowa, Kakorlantas Polri (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pembongkaran JPO Bundaran HI mendapatkan kritikan dari Kakorlantas Polri. Pembongkran JPO yang digantikan dengan pelican crossing justru dinilai terburu-buru dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Saya juga enggak tahu ini kenapa itu buru-buru dirobohkan, kan harusnya nunggu Asian Games," kata Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa usai memantau sistem gajil - genap di Jalan Letjen S Parman, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (31/7).
Royke menilai pelican crossing itu justru malah membuat laju kendaraan tersendat.
Pejalan kaki gunakan pelican crossing di bundaran HI (30/7). (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pejalan kaki gunakan pelican crossing di bundaran HI (30/7). (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
"Buru-buru dirobohkan ya cuma di titik ini saja ada hambatan, yang menuju Patung Kuda lancar," katanya.
Pembongkaran itu juga belum dikoordinasikan lebih lanjut dengan Ditlantas Polda Metro Jaya. Meskipun begitu, Royke menegaskan anggotanya tetap dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di sekitar Bundaran HI menuju Thamrin dan sebaliknya.
"Sudah ada personel mengatur. Memang yang macet di situ saja," ucap Royke.
Pembongkaran JPO Bundaran HI tersebut dicetuskan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Alasan Anies hendak membongkar JPO itu karena dinilai menghalangi pemandangan Patung Selamat Datang.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, jika JPO Bundaran HI itu tidak ada, Monumen Selamat Datang akan tampak lebih baik saat kendaraan melintas dari Jalan MH Thamrin. Pembongkaran JPO ini juga terkait upaya memperindah Jakarta jelang Asian Games.