Korsel Gelontorkan Dana USD 1 Juta untuk Bantuan Tsunami di Palu

1 Oktober 2018 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga terdampak gempa dan tsunami menunggu masuk ke dalam pesawat untuk dievakuasi di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Warga terdampak gempa dan tsunami menunggu masuk ke dalam pesawat untuk dievakuasi di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korea Selatan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada Pemerintah Indonesia sehubungan dengan gempa dan tsunami di Palu. Bantuan yang diberikan sebesar USD 1 Juta atau setara Rp 14,8 miliar.
ADVERTISEMENT
"Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dimana terdapat korban jiwa dan terjadi kerugian harta benda," sebut keterangan resmi Kedutaan Korsel di Jakarta, Kamis (1/10)
Kedutaan Korsel menyebut, bantuan kemanusiaan diharapkan bisa mempercepat proses roses pemulihan awal dan memenuhi kebutuhan darurat bagi warga setempat.
"Terkait hal tersebut, pemerintah Republik Korea (Selatan) akan berkonsultasi dengan kementerian terkait dan juga pemerintah Republik Indonesia guna mempertimbangkan pengiriman tim SAR Republik Korea ke Indonesia," sambung mereka.
Pada Senin (1/10) Presiden Jokowi mengizinkan bantuan asing masuk ke Palu dan juga Donggala, Sulawesi Tengah, untuk mengatasi masa tanggap darurat dan pemulihan pascabencana gempa serta tsunami di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, melalui akun twitternya @tomlembong.
ADVERTISEMENT
Dalam cuitannya, izin Jokowi itu disampaikan kepada Tom pada Minggu (30/9) malam. Saat dikonfirmasi, Senin (1/10), Tom membenarkan cuitannya tersebut.
"Tadi malam, Presiden Jokowi memberi kami wewenang untuk menerima bantuan internasional dalam rangka tanggap darurat dan pertolongan darurat," kata Tom Lembong.
"Saya membantu mengkoordinasikan bantuan dari sektor swasta dari seluruh dunia. Inpres Presiden Jokowi (terkait hal tersebut) akan segera keluar," lanjut dia.