Korut Marah, Pertemuan Kim Jong-un dan Trump Terancam Batal

16 Mei 2018 10:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan Kim Jong-un (Foto: Reuters dan AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Kim Jong-un (Foto: Reuters dan AFP)
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terancam batal. Alasannya, Korut marah karena AS dan Korea Selatan tetap melanjutkan latihan perang gabungan yang dianggap ancaman bagi pemerintah Pyongyang.
ADVERTISEMENT
Dikutip Associated Press, kemarahan Pyongyang salah satunya ditunjukkan dengan membatalkan pertemuan tingkat tinggi pejabat Korut dan Korsel, beberapa jam sebelum digelar di desa perdamaian Panmunjom, Rabu (16/5).
Rencananya pertemuan itu akan dihadiri para pejabat tinggi, membicarakan tindak lanjut dan implementasi hasil pertemuan Kim dan Presiden Korsel Moon Jae-in bulan lalu.
Dalam pernyataan pemerintah Pyongyang yang disampaikan melalui media Korut, KCNA, latihan bersama AS-Korsel bertajuk Max Thunder itu adalah "provokasi militer yang disengaja" dan "tantangan nyata" atas pertemuan Kim dan Moon pada April lalu.
KCNA mengatakan, AS memobilisasi jet tempur siluman F-22 dan pesawat pengebom nuklir B-52. AS sebelumnya pernah mengancam akan menghancurkan fasilitas nuklir Korut dengan dua jet tempur ini.
ADVERTISEMENT
Atas langkah AS ini, Korut mengatakan pertemuan Kim dan Trump yang akan dilakukan di Singapura pada 12 Juni mendatang terancam batal.
"Amerika Serikat harus memikirkan dengan seksama nasib rencana KTT Korea Utara-AS di tengah provokasi militer yang mereka lakukan dengan Korea Selatan. Kami masih memonitor bagaimana AS dan Korsel bereaksi," tulis KCNA.
Latihan militer gabungan AS dan Korsel memang sejak lama membuat Korut marah. Korut menganggap kedua negara itu sedang latihan untuk menginvasi mereka. Namun pemerintah AS mengatakan, latihan militer gabungan adalah kegiatan rutin kedua negara.
Rencananya pertemuan antara Kim dan Trump akan membahas upaya perdamaian Korea dan denuklirisasi Korut. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert, hingga saat ini pertemuan itu tetap dijadwalkan akan terlaksana.
ADVERTISEMENT
"Kami akan tetap melanjutkan rencana pertemuan antara Presiden Trump dan Kim Jong-un," kata Nauert.