Korut Uji Tembak Rudal Jarak Jauh, Picu Ketegangan di Korsel

10 Mei 2019 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat mengawasi latihan militer. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat mengawasi latihan militer. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Korea Utara melakukan uji coba tembakan rudal jarak jauh pada Kamis (9/5). Uji rudal ini kembali memicu ketegangan di Korea Selatan, seiring gagalnya pertemuan terakhir antara Kim Jong-un dan Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, kantor berita Korut KCNA pada Jumat (10/5), mengumumkan uji rudal tersebut. Tidak disebutkan di mana uji rudal dilakukan, namun mereka mengatakan pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un menyaksikan langsung peristiwa itu.
"Di pos komando, Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un mempelajari rencana latihan serangan jarak-jauh dan memberikan perintah dimulainya latihan," ujar KCNA seraya mengatakan uji coba itu sukses.
Korut tidak menyebutkan jenis rudal yang ditembakkan. KCNA bahkan menghindari penyebutan rudal, roket, atau proyektil. Namun kata "jarak-jauh" dalam rilis KCNA menyiratkan bahwa ini adalah senjata rudal.
Menurut pengamatan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel (JCS), uji tembak rudal dilakukan di Kusong, provinsi Pyongan. Ada dua rudal jarak-dekat yang ditembakkan, bukan jenis jarak-jauh seperti yang diklaim Korut.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat mengawasi latihan militer. Foto: Reuters
Dua rudal itu, kata JCS, ditembakkan 270 km dan 420 km ke arah timur. Pergerakan dua rudal tersebut diamati terus oleh militer Korsel dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kali kedua dalam kurang dari sepekan Korut melakukan uji rudal. Sebelumnya Sabtu lalu, Korut menembakkan rudal balistik yang diduga jenis Iskander buatan Rusia.
Uji rudal ini dilakukan menyusul gagalnya perundingan kedua antara Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong-un di Hanoi Februari lalu. Trump ketika menolak permintaan Korut untuk mencabut sanksi seluruhnya.
Penolakan itu membuat mimpi perdamaian di Semenanjung Korea semakin di awang-awang. Ketegangan kembali tercipta di Korsel, negara tetangga Korut yang masih berstatus perang.
"Korea Utara sepertinya kesal tidak bisa mencapai kesepakatan di Hanoi," kata Presiden Korsel Moon Jae-in kepada media KBS menanggapi uji rudal terbaru Korut.
Trump, sementara itu, mengaku tidak senang dengan uji coba rudal Korut. Walau demikian, dia terlihat masih membuka pintu dialog dengan Kim Jong-un.
ADVERTISEMENT
"Hubungan terus berlanjut. Tapi kita lihat apa yang akan terjadi. Saya tahu mereka mau negosiasi, mereka bicara soal itu. Tapi saya kira mereka tidak siap untuk bernegosiasi," kata Trump.