Koster-Ace Unggul, PDIP Rebut Kembali Bali

27 Juni 2018 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paslon Koster-Ace ditemui usai quick count. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paslon Koster-Ace ditemui usai quick count. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hasil quick count menunjukkan pasangan Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace unggul. Pasangan yang diusung oleh PDIP ini memperoleh 58,25 persen suara. Sementara pesaingnya, IB Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra) dan Ketut Sudikerta, meraih 41,75 persen. Kemenangan Koster-Ace ini disebut sebagai kembalinya Bali ke pangkuan PDIP.
ADVERTISEMENT
Bali memang merupakan basis dari PDIP. Sejak 2003, PDIP hanya pernah kalah sekali dalam ajang Pilgub, yakni pada Pilkada 2013. Saat itu, paslon yang PDIP usung, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan, dikalahkan oleh Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta.
Mangku Pastika saat itu merupakan calon petahana, yang dulunya diusung oleh PDIP. Namun, pada 2013, ia justru didukung oleh koalisi yang terdiri dari Golkar, Partai Demokrat, dan 7 parpol lainnya. Sementara itu, PDIP mengusung Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, yang merupakan wakil dari Gubernur Pastika pada periode 2008-2013.
Saat itu, PDIP tidak berkoalisi dengan siapa pun, dan menjadi satu-satunya pendukung Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Menariknya, meski 'dikeroyok' oleh 9 parpol, PDIP dengan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga hanya kalah tipis. Mereka hanya terpaut 996 suara saja. Hal ini tentu menunjukkan betapa besarnya pengaruh PDIP di Bali. Puspayoga kemudian diangkat menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Oktober 2014.
ADVERTISEMENT
Pada Pilkada 2018 pun, PDIP sebetulnya tetap menjadi pemain utama. Koster-Ace memang didukung oleh parpol lain, yakni Hanura (1 kursi), PAN (1 kursi), dan PKPI (1 kursi). Namun, sumbangan ketiga partai tersebut tidaklah signifikan. Tumpuan terbesar tetaplah pada partai pengusung utama, yakni PDIP (24 kursi).
Melihat kondisi itu, mungkin memang tidak salah bila kemudian kemenangan (sementara) Koster-Ace pada Pilkada 2018 menjadi tanda kembalinya takhta PDIP di Pulau Dewata. Paslon nomor satu ini membuktikan bahwa kini Bali telah sepenuhnya kembali ke pangkuan PDIP.