Kota Toleran Versi SETARA Institute: Singkawang Posisi 1, Jakarta 92

7 Desember 2018 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberian Penghargaan Kota Toleran 2018 oleh Setara Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian Penghargaan Kota Toleran 2018 oleh Setara Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lembaga penelitian demokrasi, kebebasan politik dan HAM, SETARA Institute, merilis indeks kota toleran di sepanjang tahun 2018. Riset yang dilakukan di 94 kota seluruh Indonesia tersebut menempatkan kota Singkawang, Kalimantan Barat, sebagai kota toleran di urutan pertama dengan skor 6,513.
ADVERTISEMENT
Posisi Singkawang ditempel oleh Salatiga, Jawa Tengah, dengan skor 6,477 lalu disusul Pematangsiantar, Sumatera Utara, dengan skor 6,280. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang menghadiri acara ini memberikan plakat penghargaan kepada perwakilan Pemkot Singkawang dan Salatiga.
Sementara Ibu kota Provinsi DKI Jakarta menempati posisi 92 dengan skor 2,880. Dibanding tahun 2017, untuk tahun ini, Jakarta justru mengalami kenaikan dua peringkat.
Indeks kota toleran versi SETARA Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indeks kota toleran versi SETARA Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Indeks kota toleran versi SETARA Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indeks kota toleran versi SETARA Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
“Seharusnya dilakukan di 98 kota, namun 4 (lima wilayah: utara, selatan, timur, barat, pusat, -red) Kota Jakarta kami satukan menjadi Kota Jakarta karena pemerintah kota tidak punya kemampuan untuk membuat peraturan perundang-undangan,” kata Ketua Setara Institute, Hendradi, di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (7/12).
“Ada variabel yang kami gunakan untuk scoring, yakni regulasi pemerintah, regulasi sosial, tindakan pemerintah, dan demografi agama. Jakarta dirasa kurang dalam tindakan pemerintahnya,” tambah Direktur penelitian Setara Instiute, Halili.
Pemberian Penghargaan Kota Toleran 2018 oleh Setara Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian Penghargaan Kota Toleran 2018 oleh Setara Institute. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Mengenai variabel Regulasi Pemerintah Kota, SETARA menilai 94 kota tersebut dari rencana pembangunan dalam bentuk RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan produk hukum pendukung lainnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, untuk variabel Tindakan Pemerintah Kota, berkaitan dengan pernyataan pejabat kunci terkait peristiwa intoleransi. Kemudian,untuk variabel Demografi Agama, diukur dari heterogenitas keagamaan penduduk kota. Terakhir, untuk variabel Regulasi Sosial, terkait dengan jumlah peristiwa intoleransi yang terjadi.
Adapun dalam menentukan 4 variabel tersebut, SETARA menggunakan kerangka Grim and Finke sebagai alat ukur. Namun, selain merujuk sumber primer, SETARA juga mengambil sumber sekunder lainnya seperti pemberitaan di media massa.