KPAI: Ada 2.778 Kasus Kekerasan Anak di Sektor Pendidikan sejak 2011

6 November 2017 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan bahwa tingkat kekerasan di sektor pendidikan masih sangat tinggi. Ada 2.778 kasus kekerasan di dunia pendidikan yang ditemukan KPAI sejak tahun 2011.
ADVERTISEMENT
"Kita ini untuk KPAI, kekerasan dari 2011 sampai 2017 sampai bulan September mencapai 2.778 kasus yang dilaporkan ke KPAI," ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (6/11).
Dari 2.778 kasus yang diterima KPAI, 34 persen terjadi di lingkungan sekolah selama 4 bulan terakhir. Retno menduga, sekitar 2.700 kasus kekerasan di dunia pendidikan bahkan tak dilaporkan ke KPAI.
"Tapi bisa jadi terjadi tapi tak dilaporkan ke KPAI atau dilaporkan ke lembaga lain yaitu jumlahnya mencapai 2.700 lebih. Dan yang terakhir ini empat bulan terakhir, 34 persen seluruh kasus pendidikan adalah kekerasan di sekolah," sambung Retno.
Selain melibatkan antara guru dan murid, kasus kekerasan juga didominasi dengan beberapa kasus lain antarmurid, sebut saja tawuran. DKI Jakarta menjadi wilayah yang paling dikhawatirkan dalam kasus kekerasan ini.
Komisioner KPAI di Kantor Wapres (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPAI di Kantor Wapres (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
"Untuk DKI Jakarta terbesar. Dari 34 persen itu, hampir 20 persen itu dari DKI Jakarta, di mana dari DKI Jakarta itu, anak pelaku kekerasan dalam instruksi gubernur kan dikeluarkan," jelas Retno.
ADVERTISEMENT
"Inilah banyak kasus ke KPAI karena anak itu dikeluarkan. Misal dia berkelahi dengan temannya, memalak, itu dianggap kekerasan, itu dikeluarkan. Tapi ini tak menyelesaikan masalah," pungkasnya.
Kasus kekerasan di dunia pendidikan ini, salah satunya kembali dimunculkan setelah adanya video pemukulan yang sekarang viral di dunia maya. Awalnya video pemukulan tersebut diduga terjadi di lingkungan sekolah dan berlokasi di Pangkal Pinang.
Namun pihak kepolisian dan Kemdikbud mengklarifikasi kabar tersebut bahwa memang benar telah terjadi kasus kekerasan guru ke murid di Pangkal Pinang, namun sudah diselesaikan secara damai. Sementara video yang beredar tersebut diduga terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat, meski kebenaran informasi ini masih belum bisa dikonfirmasi.