KPAI Datangi SDN 16 Pekayon untuk Selidiki Kasus Bullying JSZ

31 Oktober 2017 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bullying. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bullying. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Komisioner KPAI Retno Listyarti siang ini mendatangi SDN Pekayon 16, Jakarta Timur. Kedatangan Retno ke sekolah tersebut yakni untuk mengecek kebenaran informasi mengenai dugaan perundungan yang dialami oleh JSZ, siswa kelas 3 di sekolah tersebut, akibat perbedaan suku, etnis dan ras.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui wartawan usai mengunjungi pihak sekolah, Selasa (31/10), Retno mengatakan JSZ sudah sepekan tak masuk sekolah, berbeda dengan informasi yang beredar yang menyebutkan bahwa JSZ sudah dua minggu tak bersekolah.
"Seminggu kok, bukan dua minggu kaya di Facebook. Kan ada data absensi juga sekolah, kan mereka punya fakta juga," kata Retno.
Retno mengatakan, kedatangannya ke sekolah itu untuk mengklarifikasi kebenaran kejadian tersebut dengan pihak Sudin Pendidikan Jakarta Timur dan pihak sekolah.
Retno Listyarti, Sekjen FSGI (Foto: Antara Foto/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Retno Listyarti, Sekjen FSGI (Foto: Antara Foto/Reno Esnir)
"Anak ini matanya sipit gitu ya, memang dia dijulukin Pak Ahok mungkin karena Ahok memang terkenal banget ya, jadi mungkin gitu," jelas Retno.
Dari pengakuan pihak sekolah yang disampaikan kepada Retno, awalnya julukan Ahok kepada JSZ awalnya tidak ada maksud menghina. Meski begitu, pihaknya masih mendalami apakah benar JSZ mengalami kekerasan fisik atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita belum bisa menemui ananda (JSZ) ya, karena situasinya tidak memungkinkan. Kita akan reschedule untuk situasi lebih baik sehingga ngobrol sama anaknya bisa lebih baik," tutup Retno.
Pembullyan terhadap siswa SDN 16 Pekayon (Foto: Facebook/Bearo Zalukhu)
zoom-in-whitePerbesar
Pembullyan terhadap siswa SDN 16 Pekayon (Foto: Facebook/Bearo Zalukhu)
Dugaan kasus perundungan ini viral, saat paman JSZ menceritakan permasalahan tersebut di Facebook. Dalam status Facebooknya, paman JSZ menceritakan bahwa bocah tersebut dibully oleh teman sekelasnya. Bahkan, JSZ sudah dua pekan tak masuk sekolah karena ketakutan.
Dalam status Facebooknya, Bearo Zalukhu mengungkapkan bahwa JSZ tak hanya mengalami tindakan presekusi oleh teman-teman sekelasnya, namun juga kekerasan fisik seperti tangan yang membengkak akibat tusukan pena hingga pemukulan ketika upacara.
Awalnya disebutkan bahwa JSZ bersekolah di SDN 16 Ciracas, Jakarta Timur. Namun setelah diselidiki, rupanya kasus ini terjadi di SDN 16 Pekayon, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT