KPAI Minta Sekolah Beri Alternatif Pembelajaran Selama Ada Kabut Asap

16 September 2019 3:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa dengan mengenakan masker melintasi zebra cross di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (29/9).  Foto:  ANTARA FOTO/Ibay
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa dengan mengenakan masker melintasi zebra cross di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (29/9). Foto: ANTARA FOTO/Ibay
ADVERTISEMENT
KPAI akan mengawasi proses belajar-mengajar di wilayah-wilayah yang terdampak kabut asap kebakaran hutan, seperti di Sumatera Barat, Riau, dan Pontianak. Komisioner KPAI Retno Listyarti menyebut, banyak guru dan siswa yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap ini.
ADVERTISEMENT
"Menurut data yang diperoleh KPAI, di salah satu SMAN dan SMPN di kota Padang, sudah 2 minggu ini banyak guru dan para siswa yang mengalami gangguan kesehatan, seperti batuk, radang tenggorokan dan demam," ucap Retno dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/9).
Bahkan, menurut Retno, Pemprov Sumbar sudah mengeluarkan surat edaran agar seluruh warganya mengurangi aktivitas di luar rumah. Tak hanya itu, jika hendak ke luar rumah, warga diimbau mengenakan masker.
"Sekolah diimbau untuk menunda kegiatan di luar kelas, seperti upacara bendera, olahraga di luar ruangan dan aktivitas lain yang membutuhkan durasi waktu yang cukup lama," kata dia.
Sejumlah siswa naik sepeda sambil menutup hidung akibat kabut asap di Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Rabu (30/1). Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Namun, karena surat edaran tersebut belum sepenuhnya tersampaikan, masih banyak sekolah di Sumbar yang tetap menggelar kegiatan di luar ruangan. Sedangkan untuk Provinsi Riau KPAI memantau siswa-siswa di daerah tersebut sudah diperpanjang liburnya karena kondisi udara yang tidak kondusif.
ADVERTISEMENT
"Para guru prihatin lantaran pekatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau menyebabkan kegiatan belajar di sekolah dihentikan hingga kini," kata Retno.
Untuk itu, KPAI mendorong agar pihak sekolah bisa menyiapkan strategi proses pembelajaran selama kabut asap masih ada. Termasuk dengan memanfaatkan metode pembelajaran berbasis online dengan pendampingan dan bimbingan orangtua.
Pengendara melintas di Jembatan Kahayan yang diselimuti kabut asap di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (15/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rendhik Andika
"KPAI mendorong Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat menindaklanjuti SE (Surat Edaran) Gubenur Sumbar dengan mengeluarkan edaran kepada kepala-kepala sekolah agar tidak melakukan pembelajaran diluar kelas dan tidak mengadakan upacara bendera dahulu selama kabut asap," ucap Retno lagi.
Terakhir, KPAI mendorong pemerintah daerah kabupaten Kayong Utara melalui Dinas Pendidikannya untuk segera membangun sekolah darurat pasca terbakarnya SD Filial 07 Semanai, kecamatan Sukadana, kabupaten Kayong Utara, akibat kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT