KPK Berharap Kajian SDAnya Dipakai Kedua Capres di Debat

15 Februari 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung KPK, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung KPK, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Debat kedua Pilpres 2019 yang mempertemukan capres 01 Jokowi dan capres 02 Prabowo Subianto akan diselenggarakan pada Minggu (17/2). KPK berharap kedua capres menggunakan kajian sumber daya alam yang dibuatnya bersama sejumlah ahli lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap kajian-kajian SDA KPK itu (digunakan), karena ini kajian yang bukan hanya KPK, tapi dilaksanakan bersama dengan sejumlah pakar di Indonesia, sejumlah kementerian dan lembaga, dan rekomendasinya jelas semuanya. Mudah-mudahan itu bisa dijadikan salah satu bahan," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di kantornya, Jumat (15/2).
Debat kedua ini mengusung tema terkait energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. KPK menilai kajian pihaknya telah mencakup sejumlah poin penting terkait penanganan SDA. Salah satunya bagaimana negara dapat turut aktif terkait tata kelola sumber daya alam yang ada saat ini.
"Poin pentingnya itu kita berharap bahwa tata kelola sumber daya alam, baik hutan, tambang, perikanan, itu diperbaiki dengan baik," ujarnya.
Pasangan capres cawapres nomor urut 01 dan 02 saling berjabat tangan usai debat pertama pilpres 2019. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
KPK juga mendorong kedua capres menyuarakan proses penegakan hukum terkait kejahatan sumber daya alam. Menurut Syarif, penegakan hukum diberlakukan semata untuk pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya alam ke depannya.
ADVERTISEMENT
"Kepada pihak-pihak yang dianggap salah melawan dan melanggar regulasinya, kita berharap itu dijadikan salah satu poin di dalam debat itu. Agar penegakan hukum di sektor kehutanan pertambangan dan perikanan itu berjalan dengan semestinya," kata Syarif.