news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KPK Kantongi Identitas Babe dan Tina Toon di Kasus Suap Meikarta

7 November 2018 20:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Febri Diansyah di KPK  (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Febri Diansyah di KPK (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
KPK menemukan kode Babe dan Tina Toon yang diduga untuk menyamarkan identitas dalam kasus dugaan suap perizinan proyek Meikarta di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Juru bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan, penyidik KPK telah mengantongi sosok Babe dan Tina Toon yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
"Sudah kami sudah mengetahui Babe itu siapa, Tina Toon itu siapa, penyanyi dan beberapa lain sudah kami ketahui dan buktinya sebenarnya semakin kuat saat ini," ujar Febri di sela-sela konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (7/11).
KPK setidaknya menemukan lima kode dan sandi dalam kasus suap Meikarta. Kelimanya yakni Melvin, Tina Toon, Windu, Penyanyi, dan Babe.
Meski tak menyebut siapa sosok Babe, Febri mengatakan bahwa sosok tersebut memiliki peran cukup penting dalam kasus ini. Babe diduga merupakan seorang pihak pemberi suap.
"Orang yang menggunakan yang kode Babe ini adalah salah satu pihak pemberi yang memiliki peran cukup penting. Salah satu pihak yang diduga sebagai pemberi," ujarnya.
Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (2/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (2/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Penyidik KPK sebelumnya mengambil sampel suara Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hassanah Yasin untuk membuktikan kecocokan barang bukti elektronik yang dimiliki. Namun selain rekaman suara, Febri menjelaskan sebenarnya KPK telah memiliki banyak bukti yang terkait dengan kasus suap Meikarta.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menurutnya KPK sama sekali tak akan terpengaruh dengan sangkalan yang masih terus diungkapkan oleh sejumlah pihak.
"Jadi kalau ada sangkalan tentu KPK tak akan terlalu terpengaruh karena ada beberapa bukti dan keterangan yang KPK miliki termasuk barang bukti elektronik tersebut," katanya.
Foto aerial pembangunan gedung-gedung apartemen di kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial pembangunan gedung-gedung apartemen di kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Meikarta merupakan proyek perusahaan properti PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk. Proyek itu dikerjakan oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk.
Kasus dugaan suap terkait perizinan proyek Meikarta terungkap dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Kabupaten Bekasi dan Surabaya. Dalam kasus dugaan suap perizinan Meikarta ini, KPK menetapkan sembilan orang tersangka.
Sebagai pihak yang diduga pemberi suap, yakni Billy Sindoro selaku Direktur Operasional Lippo Group, Taryudi dan Fitra Djaja Purnama selaku konsultan Lippo Group, serta Henry Jasmen selaku pegawai Lippo Group.
ADVERTISEMENT
Sementara, sebagai pihak yang diduga penerima suap, yakni Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Kadis PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Bekasi Sahat MBJ Nahor, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bekasi Dewi Trisnawati, dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi.
Kesembilan tersangka itu diduga terlibat suap pengurusan izin untuk mega proyek Meikarta. Adapun, komitmen fee untuk pengurusan berbagai perizinan di proyek Meikarta, yakni Rp 13 miliar. Namun, diduga suap yang baru terealiasi adalah sebesar Rp 7 miliar.