KPK: Kasus Novel Baswedan Sudah Jadi Perhatian Internasional

26 Juli 2019 21:31 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amnesty International mengangkat kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan ke Kongres Amerika Serikat. Juru bicara KPK Febri Diansyah menilai bahwa dengan tindakan tersebut, berarti kasus Novel kini telah menjadi perhatian dunia internasional.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu berarti kasus Novel sudah menjadi perhatian dunia internasional. Dan sebelumnya Komnas HAM sebenarnya juga sudah pernah mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Novel, apa yang dilakukan oleh mereka yang berjuang melawan korupsi itu masuk dalam kategori sebagai pembela HAM atau human rights defender," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (27/7).
Febri menambahkan, dengan diangkatnya kasus Novel ke dunia Internasional, diharapkan kasus-kasus sejenis juga bisa segera terungkap. Sebab, penyerangan terhadap Novel dinilai merupakan penyerangan terhadap KPK.
Ia lalu menyinggung target tiga bulan yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi untuk pengungkapan kasus Novel. KPK berharap tim yang nantinya di bawah Polri itu bisa mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel.
ADVERTISEMENT
"Yang diharap bagi KPK adalah waktu 3 bulan yang diberikan oleh Presiden tersebut bisa dimanfaatkan agar pelakunya bisa diproses. Pelaku di sini bukan hanya pelaku di lapangan, tetapi juga bisa mengungkap sebenarnya kasus ini dilatarbelakangi apa dan pelaku utamanya siapa," jelas Febri.
Seperti diketahui, kasus Novel diangkat dalam sesi dengar pendapat di Kongres Amerika Serikat, Kamis (25/6) malam. Kasus Novel dibicarakan bersama dengan dugaan pelanggaran HAM kawasan Asia Tenggara lainnya, seperti kasus narkoba hingga Rohingya.
Pembacaan kasus itu diwakili oleh Manajer Advokasi Amnesty International USA untuk wilayah Asia Pasifik, Fransisco Benscome.