KPK Segera Umumkan Tersangka Kasus Korupsi di Papua

7 Februari 2019 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Febri Diansyah, Juru Bicara KPK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Febri Diansyah, Juru Bicara KPK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus pengeroyokan terjadi saat dua pegawai KPK memantau rapat pembahasan hasil review Kemendagri terhadap RAPBD Papua Tahun Anggaran 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Sabtu (2/2).
ADVERTISEMENT
Di luar kasus pengeroyokan, publik bertanya perkara apa yang hendak dibidik KPK di Papua. KPK pun telah menyatakan tengah mencermati sejumlah dugaan korupsi terkait proyek dan anggaran di Papua.
Berangkat dari situ, KPK mengaku telah meningkatkan satu kasus ke tingkat penyidikan dengan menetapkan tersangka.
"Jadi nanti kami akan sampaikan pada publik, karena ini hak publik untuk tahu sampai di mana tahapan-tahapan atau proses penanganan perkara dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Ada yang sudah ditingkatkan ke penyidikan di salah satu wilayah di Papua," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah di kantornya, Kamis (7/2).
Kendati demikian, Febri belum mau menyebutkan perkara korupsi itu terkait apa dan melibatkan unsur apa.
Ilustrasi kasus KPK Foto: Basith Subastian/kumparan
Febri juga menuturkan hingga saat ini KPK telah cukup banyak menangani kasus korupsi khususnya di wilayah Papua.
ADVERTISEMENT
Hal itu dilakukan karena KPK ingin mendukung majunya proses pembangunan di Papua, salah satunya dengan memproses segala bentuk korupsi yang dapat menghambat proses pembangunan di Papua. "Kenapa kami menangani korupsi di wilayah Papua atau pun di daerah lainnya ini untuk mendukung proses pembangunan di Papua. Karena pembangunan yang menggunakan uang rakyat semestinya dinikmati oleh rakyat Papua," kata Febri. Di luar perkara yang dimaksud, kata Febri, setidaknya ada 18 orang dalam 9 perkara di Papua yang telah ditangani KPK. "Ada sekitar 9 kasus atau 9 perkara tindak pidana korupsi yang sudah kami tangani untuk wilayah Papua ini tersangkanya kurang lebih sekitar 18 orang sampai saat ini yang ditangani," kata Febri.
ADVERTISEMENT