KPU Dorong Partisipasi 1.494.379 Pemilih Perempuan di Pilkada Bali

15 Mei 2018 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KPU Bali Galakkan Sosialisasi Pemilih Perempuan  (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KPU Bali Galakkan Sosialisasi Pemilih Perempuan (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perwakilan dari 19 organisasi perempuan di Bali memenuhi undangan sosialisasi KPU Bali menjelang Pilkada Bali 2018. Komisioner KPU Provinsi Bali, Ni Wayan Widhiastini mengatakan, sosialisasi itu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih perempuan di Bali, tak hanya dari segi kuantitas tapi juga kualitas.
ADVERTISEMENT
Di Bali tercatat sebanyak 1.494.379 pemilih perempuan dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Bali 2018 sebesar 2.982.201 orang. Widhi menilai, partisipasi pemilih perempuan di Bali sebenarnya sudah cukup baik. Namun, para perempuan di Bali cenderung tidak mandiri dalam menentukan pilihan politiknya.
“Mereka (pemilih perempuan) biasanya kurang mandiri dalam memilih belum menggunakan hak politiknya. Mereka masih bertanya kepada laki-laki yang di sekitarnya, baik suami maupun ayahnya. Ini yang penting, karena sebenarnya asas pemilu itu bebas dalam menentukan pilihan,” ujar Widhi di Kantor KPU Bali, Selasa (15/5).
Sosialiasi tersebut dibagi menjadi tiga sesi, pertama sosialisasi terkait pengetahuan tentang pemilu dan pentingnya politik serta pemerintahan. Kedua, mengenai daftar pemilih dan teknis pemilu. Ketiga, simulasi pemungutan suara.
ADVERTISEMENT
Widhi berharap, sosialisasi tersebut dapat menambah pemahaman baru bagi para pemilih perempuan untuk mampu menjadi pusat informasi bagi komunitasnya masing-masing..
“Dengan harapan, mereka yang hadir, dari organisasi perempuan, termasuk organisasi istri polisi dan TNI yang suaminya tidak punya hak pilih, agar mereka bisa menularkan semangat pemilu kepada komunitas terdekat, termasuk dengan organisasinya. Perempuan ini sangat dekat dengan keluarga dan komunitas. Anak-anak muda yang pertama kali menggunakan hak pilihnya ini pasti bertanya kepada ibunya, bagaimana cara (memilih) dan situasi di TPS. Itu sasaran kami,” paparnya.
KPU Bali Galakkan Sosialisasi Pemilih Perempuan  (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KPU Bali Galakkan Sosialisasi Pemilih Perempuan (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Sementara itu, Putu Partini, peserta yang berasal dari BEM PM Universitas Udayana yang hadir di KPU Bali menyampaikan pentingnya sosialisasi dan pemahaman tentang pemilu. Khususnya pada pemilih pemula perempuan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata dia, para pelajar dan mahasiswa kerap antipati terkait hal-hal berbau politik. Sehingga dengan adanya sosialisasi seperti ini, Putu berharap, pemilih perempuan mendapat pemahaman baru dalam pemilu dan tidak hanya sekadar memilih.
“Sosialiasi kepada perempuan ini bagus. Kalau mau memilih, biasanya yang anak muda kan nanya sama ibunya. Kalau melihat partisipasi pemilih pemula dan perempuan agak anti, apalagi perempuan yang terlibat politik jarang. Yang seperti ini penting, termasuk bagaimana remaja melihat rekam jejaknya pasangan calon sebelum memilih,” ujar Putu.
KPU Bali Galakkan Sosialisasi Pemilih Perempuan  (Foto:  Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KPU Bali Galakkan Sosialisasi Pemilih Perempuan (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Sebelumnya KPU Provinsi Bali juga sudah bergerak dalam rangka sosialiasi Pilkada Bali 2018 terhadap segmen pemilih pemula dan penyandang disabilitas. Setelah pemilih perempuan, KPU Provinsi Bali juga akan melakukan sosialisasi kepada para tokoh agama.
ADVERTISEMENT
Organisasi perempuan yang turut hadir dalam sosialisasi KPU Bali itu antara lain, Bhayangkari Pengurus Daerah Bali, Persit Kartika Candra Kirana Cabang Bali, Pia Ardhya Garini Cabang 5/Daerah II Lanud Ngurah Rai, Persatuan Istri Purnawirawan Pengurus Daerah Bali, Jalasenastri Lanal Bali, Lembaga Perlindungan Anak, Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Bali, hingga perwakilan BEM universitas di Bali