KPU Jadi Target Bom Terduga Teroris

19 Mei 2019 3:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi berjaga saat saat olah TKP pascapenangkapan terduga teroris di wilayah RT 10/10 Nanggewer Mekar, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berjaga saat saat olah TKP pascapenangkapan terduga teroris di wilayah RT 10/10 Nanggewer Mekar, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian mendapat informasi adanya rencana pengeboman Kantor KPU pada tanggal 22 Mei mendatang. Kabar tersebut didapatnya usai menangkap terduga teroris berinisial E alias AR (51) di kawasan Cibinong, Bogor.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan terduga teroris itu ditangkap Jumat (17/5) di Bogor, Jawa Barat. Ia hendak meledakkan bom di depan Gedung KPU di Jakarta pada hari pengumuman hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei.
"Targetnya ada dua. Target pertama itu 'thogut'. Kemudian target kedua pada pada 22 Mei di depan KPU," ujar Dedi dalam keterangannya di kediaman terduga teroris, Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, dilansir Antara, Sabtu (18/5).
Dedi menyebut bahwa maraknya informasi prediksi pergerakan massa menuju Jakarta 22 Mei mendatang jadi momentum teroris untuk mencari eksistensinya.
Dari hasil penggeledahan rumah polisi mengamankan enam bom pipa siap ledak, serta satu bom panci yang tengah dirakit. Ketujuh bom itu akan diledakkan pada 22 Mei 2019.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut menuai respons dari KPU. Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengaku enggan berkomentar banyak, ia meminta hal tersebut tak ditanggapi secara berlebihan.
"Ya enggak ada tanggapanlah menurut saya, enggak usah menanggapi kalau persoalan begitu," kata Wahyu saat dihubungi kumparan, Sabtu (18/5).
Ketua KPU, Arief Budiman. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
KPU mengaku tak terpengaruh akan peristiwa tersebut dan masih bekerja seperti biasa. Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman menyebut pihaknya tak meminta pengamanan khusus dari aparat TNI maupun Polri.
Menurutnya perihal pengamanan sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak berwajib.
"Enggak, KPU enggak pernah minta apapun, yang tahu yang ahli strategi cara mengamankan ya pihak keamanan. Kamu tanya pihak keamanan kenapa cukup dikirim 1 orang, 100 orang, itu kami serahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan," kata Arief.
ADVERTISEMENT
"Kita diemin saja, kan Kapolda (Metro) setiap hari di sini terus. Jangan dipanas-panasi, tenang, aman Insyaallah," tutupnya.
Sementara itu, selain E, Polisi juga meringkus seorang simpatisan ISIS berinisial S (27). Penangkapan terjadi di Jalan Kapten Yusuf, Tamansari, Kabupaten Bogor, Jumat (17/5).
Penangkapan itu hanya selang beberapa jam saja setelah polisi melakukan penangkapan terhadap E alias AR (51) di Nanggewer Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Reki Febrian/kumparan
"Selain E, satu tersangka atas nama S diamankan kemarin pukul 13.30 WIB tempatnya di Jalan Kapten Yusuf Bogor, Jawa Barat," ujar Dedi.
Diduga, S masih satu kelompok dengan E. Namun, S hanya berperan sebatas menjadi simpatisan. Dedi mengatakan bahwa S merupakan anak buah dari E yang sudah memiliki keahlian merakit bom.
ADVERTISEMENT
Dari tangan S, polisi menyita barang bukti berupa dua buah telepon genggam, satu buah KTP, dan satu buku catatan yang maknanya masih didalami kepolisian.
"Karena simpatisan ISIS sangat banyak. Perlu kita mitigasi, Densus 88 masih bekerja," tuturnya.