KPU: Jangan Berlebihan Larang Paslon Bawa Catatan saat Debat

20 Januari 2019 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner KPU Wahyu Setiawan. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner KPU Wahyu Setiawan. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penggunaan teks dalam debat Pilpres 2019 masih saja jadi polemik di media sosial. Hal itu diributkan oleh masing-masing pendukung, baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi usai debat pertama Pilpres 2019 digelar pada tanggal 17 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPU Wahyu Setiawan menjelaskan KPU tidak melarang kandidat membawa catatan saat debat. Sekalipun, nantinya pasangan calon tidak mendapatkan kisi-kisi saat debat kedua.
"Kita juga tak perlu berlebihan melarang paslon, melarang membawa dokumen atau catatan," kata Wahyu dalam diskusi politik di D Hotel, Jakarta, Minggu (20/1).
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengambil undian pertanyaan saat debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengambil undian pertanyaan saat debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Wahyu mengatakan, catatan yang dibawa saat debat dapat memudahkan pasangan calon untuk memaparkan data yang diperlukan. Hal ini berguna juga bagi rakyat sebagai referensi.
"Bahwa apabila paslon membutuhkan data dan menjelaskan pada rakyat. Menurut saya itu loh," jelasnya.
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
Untuk itu, Wahyu menjelaskan bahwa mereka akan mengubah format debat nanti. Terutama dalam teknis debat yang dianggap tak sesuai dan hanya menimbulkan polemik saja.
"Senin kita evaluasi, besok dengan berbagai pihak, media, peserta pemilu dan aparatur keamanan. Insyaallah kita akan menyusun format dan mekanisme debat," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"KPU memiliki jalan setiap debat kita evaluasi. Debat kedua kita evaluasi. Kita akan memilih cara itu ketimbang membuat aturan yang membuat kaku karena proses panjang," tandasnya.