KPU Medan Klarifikasi Video Tudingan Pencurian C1 Plano

24 April 2019 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rekapitulasi di C1 plano. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rekapitulasi di C1 plano. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Video kericuhan di salah satu tempat penghitungan suara tingkat kecamatan yang berlokasi di Yayasan Pendidikan Kebangsaan Sumatera Utara, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai pada Senin (22/4) malam, beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang beredar itu, kericuhan diduga karena Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) membawa keluar C1 Plano --hasil penghitungan suara di TPS--.
Mengetahui informasi itu, puluhan masyarakat mengadang hingga terjadi perdebatan sengit. Pada video itu disebut petugas PPK dan PPS hendak mencoba mencuri C1 plano.
Terkait kejadian itu, Komisioner KPU Kota Medan Rinaldi Khair, buka suara. Rinaldi membantah bahwa Petugas PPS dan PPK mencoba mencuri C1 plano.
Kata Rinaldi, saat itu petugas PPK dan PPS hanya menjalankan instruksi untuk membawa C1 plano ke kantor kelurahan. Hal itu wajib dilakukan untuk memberikan akses kepada masyarakat sesuai perintah undang-undang.
“Nah, karena PPK dan PPS sedang rekapitulasi di gedung yayasan, dan C1 salinan masih di situ, jadi mereka berinisiatif mengantarkan ke kantor-kantor kelurahan,” ujar Rinaldi kepada wartawan Rabu (24/4).
ADVERTISEMENT
Namun, kata Rinaldi saat membawa CI salinan, petugas PPK dan PPS lupa berkordinasi dengan Panwascam dan polisi, hingga masyarakat mencurigai adanya kecurangan dan menganggap mereka mencuri C1.
“Sebenarnya bukan pencurian C1, itu (C1) kan memang ada sama PPK, apa yang mau dicuri? Itu kan memang mau ditempelkan ke kantor kelurahan, dan yang membawa itu bukan PPK tapi salah satu PPS yang mau menempelkan," ujarnya.
Saat peristiwa terjadi, ungkap Rinaldi, petugas sudah menaruh sebagian C1 salinan ke dalam mobil untuk diantarkan ke kelurahan. Namun warga mendesak CI salinan itu dikembalikan ke tempat semula. Tak ingin suasana semakin memanas petugas PPS dan PPK pun menurutinya.
“Lalu dilakukan pengecekan di mobil. Nah, pas melakukan pengecekan itu Haskhairul (petugas PPS) ini yang datang mengecek. Ternyata ada yang tertinggal di mobil. Karena massa sudah tersulut emosi, jadi dia inilah yang jadi bulan-bulanan, ditanyai dan diinterogasi sama masyarakat,” ujar Rinaldi.
ADVERTISEMENT
Mengetahui ada keributan itu, KPU Medan langsung turun ke lokasi kejadian, menjelaskan kepada masyarakat apa tujuan dari PPS dan PPK membawa C1 salinan tersebut. Tetapi masyarakat sudah terlanjur emosi hingga tak mau menerima penjelasan KPU.
"Kita bilang kalau ada keraguan kita bisa buka C1 plano, kalau juga C1 plano tidak percaya, kan bisa kita lakukan penghitungan ulang," tutur Rinaldi.