KPU: Pemilu di Luar Negeri Digelar Lebih Awal, 8-14 April 2019

17 Februari 2019 11:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Ketua KPU, Arief Budiman dalam rangka pendistribusian logistik pemilu yang akan dikirim ke luar negeri. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Ketua KPU, Arief Budiman dalam rangka pendistribusian logistik pemilu yang akan dikirim ke luar negeri. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus mematangkan persiapan pemilu khususnya untuk di luar negeri. Ketua KPU, Arief Budiman mengungkapkan para pemilih di luar negeri akan menentukan pilihannya lebih awal daripada di Indonesia yang baru dilaksanakan 17 April 2019.
ADVERTISEMENT
“Enggak (bersamaan), kita punya early voting. Jadi dia yang di luar negeri punya memilih lebih awal. Kita sediakan durasi waktunya selama 1 minggu mulai tanggal 8-14 April. Nah mereka silakan memilih antara hari Senin sampai Minggu,” kata Arief usai disitribusi logistik perdana untuk Pemilu di luar negeri, di Tangerang, Minggu, (17/2).
Konferensi pers Ketua KPU, Arief Budiman dalam rangka pendistribusian logistik pemilu yang akan dikirim ke luar negeri. Foto: Moh Fajri/kumparan
Arief mengatakan, proses penghitungan juga direncanakan dilaksanakan di luar negeri. Meski memilih lebih awal, Arief menegaskan proses penghitungan suara tetap dilangsungkan bersamaan dengan di Indonesia.
“Jadi walaupun pemungutan suaranya lebih awal tapi penghitungan suaranya dilaksanakan bersamaan dengan dalam negeri tanggal 17 April,” terang Arief.
Ketua KPU, Arief Budiman menunjukkan pendaftaran pemilih online dalam rangka pendistribusian logistik pemilu yang akan dikirim ke luar negeri. Foto: Moh Fajri/kumparan
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan dalam proses pemilihannya para warga di luar negeri, KPU menyiapkan tiga metode yaitu langsung ke TPS, melalui kotak suara keliling, dan via pos. Arief menuturkan ketiga opsi tersebut bisa dipilih berdasarkan keadaan atau lokasi tempat tinggal para pemilih.
ADVERTISEMENT
“Kalau warga negaranya tinggal semua berdekatan dengan kantor KBRI maka kita hanya gunakan TPS. Tetapi kalau ada warga negara Indonesia yang tinggal di satu komunitas tertentu, jauh dari kantor KBRI dia tidak bisa datang maka kita gunakan kotak suara keliling. Tapi kalau tersebar di banyak tempat dan jauh-jauh kita kirim by pos,” terang Arief.
Konferensi pers Ketua KPU, Arief Budiman dalam rangka pendistribusian logistik pemilu yang akan dikirim ke luar negeri. Foto: Moh Fajri/kumparan
Arief menjelaskan saat ini surat suara untuk Pemilu di luar negeri belum 100 persen selesai. Namun ia memastikan permasalahan itu bisa segera diatasi karena mesin produksi bisa diandalkan. Dalam 1 jam, mesin tersebut bisa mencetak sampai 30 ribu surat suara.
Ia mengungkapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di luar negeri ada sekitar 2.058.191 orang. KPU akan mengirimkan surat suara sejumlah tersebut ditambah 2 persen.
ADVERTISEMENT
“Jadi ada surat suara untuk Pemilu Presiden tambah surat suara untuk Pemilu DPR. Jadi kalau di total 4 juta sekian ditambah 2 persen jadi sekitar 4,5 juta lah di 130 negara. 130 perwakilan ya karena ada perwakilan yang dia membawakan koordinasinya beberapa negara,” tutur Arief.