Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
KPU Rekapitulasi Suara Bengkulu, Kalsel, Kalbar, Sulbar, NTT, 12 Mei
ADVERTISEMENT
KPU telah menyelesaikan rekapitulasi suara tingkat nasional dari tiga provinsi yakni Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan Gorontalo. Sementara, Provinsi Bengkulu yang rencananya direkapitulasi hari ini, diundur pada Minggu (12/5).
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pada esok hari, KPU berencana akan melanjutkan rekapitulasi suara di lima provinsi yakni Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Tapi yang sudah konfirmasi Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat dan NTT. Cuma Sulbar dan NTT berangkatnya sore, kemungkinan sampai sini (KPU) malam," kata Arief di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5).
"Tapi kalau tidak terkejar besok kita hanya melakukan 3 provinsi. Tapi saya mohon bisa disiapkan juga Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," imbuhnya.
Arief mengatakan, rekapitulasi suara esok hari rencananya akan dimulai pada pukul 13.00 WIB. Ia mengatakan, saat ini jumlah provinsi yang telah menyelesaikan rekapitulasi masih terbatas.
ADVERTISEMENT
"Karena provinsi yang masuk juga masih terbatas. Maka besok kita akan memulai rapat pleno terbuka ini pukul 13.00 WIB," ucapnya.
Arief menjelaskan saat ini Jawa Timur dan DIY juga telah mengajukan diri untuk merekapitulasi hasil suara. Apabila memungkinkan, ia berupaya agar Jawa Timur dan DIY juga dapat direkapitulasi esok hari.
"Kemudian sedang disiapkan Sulawesi Barat, Jawa timur, dan DIY. Jawa timur dan DIY sedang mempersiapkan dokumennya. Kalau memang besok selesai besok malam segera menyusul," ucapnya.
Arief kemudian meminta setiap saksi dari capres-cawapres dan partai politik untuk menandatangani berkas hasil kesepakatan rekapitulasi yang telah dilakukan hari ini.
"Untuk yang hari ini, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah dan Gorontalo, kita sudah mencantumkan langsung nama saksi yang hadir. Jadi nanti bisa di tandatangan," tutup Arief.
ADVERTISEMENT