KPU: Tak Adil Performa Paslon Kurang Oke saat Debat, Kami Disalahkan
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta sejumlah pihak bersikap bijaksana dalam mengkiritisi debat pilpres pertama yang digelar pada 17 Januari 2019. Terlebih, jika penilaian debat tersebut dianggap tak sesuai harapan.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPU Wahyu Setiawan merasa ada beberapa kritik yang seharusnya tidak ditujukan ke lembaganya. Misalnya, soal pasangan calon yang dianggap belum menjelaskan isu utama dalam debat.
"Kita juga harus bijaksana, yang dikritik itu KPU atau performa paslon. Ini dua hal yang berbeda. Kalau misalnya paslon dipandang belum mampu menjelaskan isu utama, itu bukan salah KPU," kata Wahyu dalam diskusi politik di D'Hotel, Jakarta, Minggu (20/1).
"Jadi kritik terhadap penyelenggaran tentunya berbeda dengan kritik performa paslon. Jangan misalnya paslon performanya kurang oke, KPU yang disalahkan, kan tidak adil," lanjutnya.
Meski demikian, segala kritik itu tetap ditampung KPU. Agar debat menjadi lebih baik, KPU berencana mengubah format dan mekanisme debat. Dalam debat selanjutnya, KPU membuat format agar kedua pasangan calon bisa mengeksplorasi gagasannya dalam visi misi dan rencana program kerja.
ADVERTISEMENT
"Sehingga mampu meyakinkan (pemilih)," sebut Wahyu.
Selain itu, KPU juga tidak lagi memberikan kisi-kisi pertanyaan yang akan diajukan saat debat. "Jadi kita pastikan bahwa abstraksi kisi-kisi tidak akan kami berikan kepada paslon untuk debat kedua. Tanggung jawab KPU adalah kami akan melakukan evaluasi," jelasnya.