KPU Tolak Usul BPN soal Kotak Suara Simpan di Koramil Usai Pencoblosan

1 Maret 2019 14:16 WIB
Ketua KPU Arief Budiman. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU Arief Budiman. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengusulkan agar kotak suara berisi hasil penghitungan suara di TPS, disimpan di Markas Komando Rayon Militer (Koramil). BPN mengkhawatirkan netralitas pemerintahan, lantaran banyak aksi dukungan dari camat hingga bupati wali kota mendukung petahana.
ADVERTISEMENT
Namun, Ketua KPU Arief Budiman menolak usulan kotak suara disimpan di Koramil. Menurutnya, penyimpanan kotak suara sesuai dengan mekanisme yang telah dijalankan KPU selama ini.
"Saya katakan KPU sudah menyusun aturannya dan aturan itu yang akan dijalankan," ujar Arief di kantor KPU, Jumat (1/2).
Petugas menutup lubang jendela gedung menjadi kedap cahaya sebelum proses fumigasi di gudang penyimpanan KPU Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (27/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Arief memastikan dengan mekanisme yang berlaku selama ini, kotak suara akan tetap aman disimpan di kelurahan, kecamatan, hingga di KPU RI sebelum suaranya direkapitulasi.
"KPU sudah punya mekanismenya, KPU sudah mengatur itu dan itu kita sudah jalankan sampai dengan hari ini dalam pemilu nasional maupun Pemilukada. Semua berjalan baik-baik saja," jelasnya.
Dia juga menyampaikan, jika aturan itu diubah dengan menyimpan kotak suara di koramil, khawatir akan menimbulkan kecurigaan baru. "Nanti saya simpan di sana ada yang curiga lagi," ucap mantan ketua KPU Jatim itu.
Pekerja menyusun kotak suara berbahan karton usai dirakit, di gudang logistik KPU Kota Bekasi, di Bekasi, Jawa Barat. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelumnya, Juru Bicara BPN, Andre Rosiade menyarankan kotak suara disimpan di kantor koramil setelah pencoblosan di TPS. Andre mengatakan, hal tersebut merupakan antisipasi karena khawatir ada aparat yang curang.
ADVERTISEMENT
“Agar pemilu kita jujur dan adil, ada usulan dari teman-teman kalau memang camatnya, bupati, wali kota enggak netral, kenapa enggak taruh di Markas Komando Rayon Militer (koramil) saja? Rawan itu bukan hanya di TPS, saat kita mencoblos, kan akan disaksikan ratusan orang, kalau mau curang kan agak sulit di situ (koramil),” ucap Juru Bicara BPN, Andre Rosiade, di Hotel Akmani, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/2).
Menurut Andre, TNI menjadi pihak yang paling netral. Sehingga dia menganggap markas TNI menjadi lokasi yang aman.
“Carilah institusi yang paling netral yang dicintai rakyat, ya tentara. Setiap kecamatan kan ada koramil, kenapa tidak kita taruh aja di sana. Ya wajar dong kita punya pikiran seperti itu, karena camat saja sudah berani dukung Jokowi. Di depan kamera saja berani, apalagi di belakang,” jelas Andre.
ADVERTISEMENT