Krisis Rohingya, Bono Minta Aung San Suu Kyi Mundur

29 Desember 2017 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aung San Suu Kyi dan vokalis band U2 Bono. (Foto: AFP/Daniel Sannum Lauten)
zoom-in-whitePerbesar
Aung San Suu Kyi dan vokalis band U2 Bono. (Foto: AFP/Daniel Sannum Lauten)
ADVERTISEMENT
Frontman U2 Bono meminta pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi untuk meletakkan jabatannya karena dianggap tidak mampu menghentikan kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya.
ADVERTISEMENT
Desakan musisi asal Irlandia itu muncul atas tindakan pemerintah Myanmar yang melakukan aksi kekerasan terhadap Rohingya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut tindakan militer Myanmar masuk dalam kategori pembersihan etnis.
Bono mengatakan dirinya sudah muak mendengar adanya pertumpahan darah dan krisis pengungsian di Myanmar. Pihak paling bertanggung jawab dalam peristiwa ini menurutnya adalah Suu Kyi.
"Saya begitu merasa sakit, saya sebenarnya masih tidak percaya dengan bukti yang ada. Tapi memang ada bukti mengenai pembersihan etnis," ucap Bono dalam wawancara dengan majalah musik Rolling Stone, seperti dikutip dari AFP, Jumat (29/12).
"Itu sudah terjadi dan dia (Suu Kyi) mesti mundur, karena dia mengetahui kejadian tersebut. Seharus dia mesti lebih keras lagi (menentang tindakan kekerasan) tetapi jika tidak ada yang mendengar maka mundurlah," jelas Bono.
Aung San Suu Kyi dan vokalis band U2 Bono. (Foto: AFP/Peter Muhly)
zoom-in-whitePerbesar
Aung San Suu Kyi dan vokalis band U2 Bono. (Foto: AFP/Peter Muhly)
Ia sendiri tak menampik kemungkinan Suu Kyi bersikap diam atas masalah Rohingya disebabkan satu alasan tertentu. Tetapi, Bono menegaskan, masalah kemanusiaan harus jadi prioritas di mana pun.
ADVERTISEMENT
"Mungkin dia tidak ingin negaranya kembali ke pangkuan militer," papar Bono.
Bono dan Suu Kyi mempunyai hubungan erat. Saat perempuan itu menjadi tahanan rumah, musisi tersebut adalah tokoh yang keras meminta junta militer melepaskan Suu Kyi.
Bahkan salah satu lagu U2 berjudul Walk On adalah tembang yang selalu dipakai Bono untuk mendukung perjuangan Suu Kyi untuk melawan junta militer.