Krisis Sampah di Laut Thailand, Kura-kura hingga Paus Makan Plastik

12 Juni 2018 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Krisis Kura Kura Laut (Foto: MARINE AND COASTAL RESOURCE DEVELOPMENT CENTRE/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Krisis Kura Kura Laut (Foto: MARINE AND COASTAL RESOURCE DEVELOPMENT CENTRE/AFP)
ADVERTISEMENT
Serpihan plastik, karet gelang dan puing-puing sampah lainnya ditemukan dari perut kura-kura hijau mati di Thailand. Ini bukan kali pertama. Sebelumnya kematian seekor paus karena hal serupa juga pernah dipublikasikan luas bulan ini.
ADVERTISEMENT
Publik dibuat heboh pada minggu pertama bulan Juni, saat melihat hasil auotopsi paus tersebut. Dilansir The Star, Paus berjenis pilot yang ditemukan mati dekat perbatasan Malaysia itu, menyimpan 80 kantong plastik di dalam perutnya.
Kura-kura hijau meski termasuk spesies yang dilindungi, mengalami nasib serupa pula. Ditemukan terdampar lemah di perairan Provinsi Timur Chanthaburi pada 4 Juni, hewan itu diselamatkan seorang dokter hewan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Timur, Weerapong Laovechprasit.
Krisis Kura Kura Laut (Foto: MARINE AND COASTAL RESOURCE DEVELOPMENT CENTRE/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Krisis Kura Kura Laut (Foto: MARINE AND COASTAL RESOURCE DEVELOPMENT CENTRE/AFP)
Beragam limbah plastik mengisi saluran usus kura-kura, membuatnya tidak bisa makan dan menyebabkan kematiannya dua hari kemudian setelah ditemukan.
Awalnya, Weerapong mendeteksi adanya penyumbatan di tubuh kura-kura menggunakan sinar X. Ia lalu mencoba menyelamatkan kura-kura dengan memberinya makan via injeksi intravena, tetapi tak berhasil.
ADVERTISEMENT
"Penyu itu merasa lemah dan tidak bisa berenang, penyebab utama kematian adalah sampah laut," kata Weerapong dilansir AFP.
Krisis Kura Kura Laut (Foto: MARINE AND COASTAL RESOURCE DEVELOPMENT CENTRE/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Krisis Kura Kura Laut (Foto: MARINE AND COASTAL RESOURCE DEVELOPMENT CENTRE/AFP)
Weerapong mengatakan, ,di masa lalu sekitar 10 persen kura-kura hijau yang terdampar di pantai itu menelan plastik dann ada pula yang menderita infeksi setelah bersentuhan dengan limbah. Tahun ini angka itu meningkat mencapai sekitar 50 persen.
Krisis laut Thailand yang dipenuhi limbah semakin tersorot. Thailand adalah salah satu negara dengan jumlah konsumen plastik terbesar di dunia, membunuh ratusan mamalia laut dan reptil yang berenang di lepas pantai tiap tahunnya.
Lebih dari empat juta ton sampah plastik yang dibuang ke lautan di dunia setiap tahunnya, berasal dari lima negara Asia yakni Cina, Indonesia, Filipina, Vietnam dan Thailand, menurut laporan Ocean Conservancy tahun 2015.
ADVERTISEMENT