Kritik Keras Bagi KSP yang Terlibat Rapat Pembentukan Relawan Jokowi

1 Maret 2018 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Staf Presiden (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Staf Presiden (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sejak ditetapkan oleh PDIP untuk maju kembali sebagai capres di Pemilu Presiden 2019, Presiden Joko Widodo terus menggalang kekuatan untuk pemenangan.
ADVERTISEMENT
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Yorrys Raweyai, mengungkapkan, kedatangannya ke kantor dalam rangka untuk melaporkan hasil Rapat Pimpinan Nasional KSPSI. Selain itu, pihaknya juga berencana untuk menyiapkan relawan untuk Jokowi di Pilpres 2019.
Yorrys bertemu dengan Deputi IV Kepala Staf Presiden (KSP) yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Eko Sulistyo.
Anggota Komisi II Mardani Ali Sera melontarkan kritik keras terhadap KSP yang menjadikan kantornya sebagai tempat rapat untuk membahas relawan Jokowi di Pemilu Presiden 2019. Ia menganggap seharusnya KSP berfungsi untuk mensupport kerja presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Bukan sebagai aktor politik.
"Bahwa ada relawan di KSP itu hak Presiden. Tapi membawa lembaga KSP ke ranah politik praktis adalah tindakan yang salah," ujar Mardani kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (1/3).
ADVERTISEMENT
Mardani Ali Sera (Foto: DPP PKS)
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera (Foto: DPP PKS)
Selain itu, politikus PKS ini berpendapat, apa yang dilakukan KSP merusak citra Jokowi sebagai politisi yang selama ini selalu menjaga etika dan mampu memisahkan peran-peran kenegaraan.
"Apa yang dilakukan KSP bertentangan dengan prinsip-prinsip pengelolaan good governance. Kami, di Komisi II, sedang membahas perilaku yang salah ini," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Yorrys Raweyai, mengungkapkan tengah mempersiapkan relawan pemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Rencananya, deklarasi relawan dari serikat pekerja akan dipusatkan di Jakarta.
"Iya pokoknya untuk pemenangan Pak Jokowi. Hasil itu kami laporkan ke KSP dan minta waktu untuk proses deklarasinya dalam waktu satu atau dua bulan ke depan," tutur Yorrys.