Kronologi Lolosnya Kapal 'Jumbo' Chuan Hong 68

21 April 2017 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Menteri Susi di Ambon (Foto: Surawira Ningtyas/kumparan)
TNI Angkatan Laut (AL) sempat menangkap kapal jenis hopper dredger atau kapal keruk dengan nama Chuan Hong 68 yang sedang lego jangkar di Tarempa, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Kapal yang diindikasi tengah melakukan pengangkatan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) tersebut berhasil meloloskan diri ke perairan Internasional. Dugaan sementara kapal bergerak ke utara Tarempa.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Taufiqoerrochman menjelaskan kronologi kapal jumbo tersebut ditangkap dan berhasil lolos. Dia mengatakan lokasi penangkapan berada di koordinat 02 derajat 38’ 180” N – 150 derajat 13’ 460” E atau di sebelah barat Pos AL Jemaja Letung di sekitar Pulau Damai.
Penangkapan bermula dari informasi yang didapatkan dari nelayan sekitar yang mencurigai aktivitas kapal di perairan sekitar Kepulauan Anambas. Berdasarkan informasi tersebut, TNI AL mengerahkan kapal patroli dengan ukuran kecil dengan 4 orang personil.
ADVERTISEMENT
Kapal Chuang Hong 68 Asal China. (Foto: Dok: Shipspotting.com)
Lalu personil TNI AL berhasil mengamankan 20 ABK kapal tersebut pada Kamis (20/4), pukul 14.30 WIB. Selanjutnya para ABK tersebut diamankan ke Pos Angkatan Laut yang berada di Pulau Tarempa dan Jumaja dengan pengawalan 3 personil TNI AL.
"Kita tanya periksa dan sebagainya mereka sedang mengangkat kerangka kapal, mereka bilang nahkoda sedang turun ke darat, dan semua ABK kita amankan," kata Taufiqoerrochman saat ditemui di Kediaman Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Jumat (21/4).
Sementara itu, TNI AL menyisakan satu orang personil yang ditugaskan menunggu kapal tersebut bersama nelayan di perahu pom-pom. Namun sayang, saat tengah menunggu di malam hari, cuaca buruk datang. Dalam kondisi ini kapal Chuan Hong 68 berhasil meloloskan diri. Sehingga saat KRI TNI AL tiba pada pukul 23.30 WIB, kapal tersebut sudah tidak ada di lokasi.
ADVERTISEMENT
"Kita amankan orangnya dengan laporan awal tidak ada lagi orang di sana dan nahkoda sudah turun, KRI ke sana untuk mengamankan itu, ternyata ketika KRI sampai kapalnya sudah tidak ada, ada kemungkinan dia ada antisipasi sehingga bisa bawa kabur," paparnya.
Hingga saat ini, TNI AL telah mengerahkan 2 pesawat dan 4 KRI guna melacak keberadaan kapal tersebut. Namun diprediksi, kapal berbobot 8.352 GT tersebut telah melewati perairan internasional. Sehingga KKP dan TNI AL akan mengirimkan surat kepada Interpol untuk mengeluarkan notice untuk mencari dan menangkap kapal tersebut.